Langsung ke konten utama

Hari Sial



Hari sial itu memang ada…
Jadi ceritanya hari ini seharusnya kosong, tapi karena memaksakan diri untuk mengadakan pertemuan, menggeser jadwal besok menjadi hari ini akhirnya terjebak macet parah ditambah ditabrak motor dan harus ganti rugi.
Ada yang aneh sih, mengapa hari ini begitu ‘suwe’ banget.
Kejadian ditabrak motor…
Ceritanya aku mau puter balik mobil, memang sih nggak lihat belakang, tapi aku dalam kondisi diam tuh dan udah kasih lampu sen ke kanan, tiba-tiba tuh motor agak kenceng nabrak dan jatuh terguling-guling dan motornya terseret. Di sana ada polisi dan aku harus menepi akhirnya. Udah gitu si polisi menyerahkan ke kita berdua enaknya bagaimana.
Aku bujuk bapaknya damai aja karena mobil aku juga lecet. Doi nggak mau karena lecet di tubuh juga. Minta duit buat pengobatan. Oke aku kasih 20rb. Doi nggak mau. Si polisi bilang kurang. Ada temennya yang beda motor sama tuh bapak yang ngomporin juga. Akhirnya si polisi bilang 50rb.
Ya ampun, aku dalam kondisi udah buru-buru, telat ke customer, masih aja ada-ada musibah begini.
“Pak, saya juga lecet mobilnya. Oke saya ganti rugi deh buat lecet-lecet bapak. Tapi kalau motor kan kita sama-sama baret. Udahlah pak damai aja.”
Akhirnya karena alot dan tuh bapak kaya minta dibogem mukanya, si polisi datang lagi, bilangnya mau menengahi duduk perkara. Si bapak minta 100rb. Gebleg bener!
“Pak, tadi kan kita udah deal 50rb. Kata bapak ini (polisi) juga deal 50rb. Bapak mau meras saya? Bapak  bakal lebih celaka dari ini kalau meras saya. Bener deh pak. Bapak punya nurani nggak?” aku udah emosi banget. Mana uda pakai teknik manja dan lemah-lembut, tapi nih bapak ngeyel.
“Bapak buat saya emosi sih pak! Dari saya baik-baik sampai saya marah!” aku udah mulai mengeraskan suara.
Polisinya datang, “Udah-udah, terima aja pak.” Kata si polisi supaya masalahnya cepat kelar.
Uang diterima aku langsung ke mobil sambil kesel dan ketika teman aku datang, masalah sudah selesai.
Gile, tadi tuh ada kawanan buruh dan bisa aja aku digebuk masa karena mereka nggak mau tahu kan bahwa memang bukan aku yang salah, yang penting bagi mereka bela ‘rakyat kecil’. Pffft… motor-motor sekarang gila dan liar.
Jujur yah, aku juga pengendara motor, tapi nggak gitu-gitu amet.
Kemarin, bamper belakang ditabrak motor, lecet dikit, nggak aku masalahkan. Ya udahlah. Sekarang si bapak lecet-lecet…sempat kesal dan dalam hati sumpahin juga biar beneran celaka, tapi akhirnya aku ikhlas dan berharap si bapak baik-baik aja dan segera menyadari perbuatannya salah. Itu aja. Biar nggak ada korban lainnya.
Jangan-jangan si bapak modus penipuan. Untung yah aku masih selamat. Thanks to my Lord, Jesus Christ…
ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and