Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Level

Entah kenapa kebayang alat Doraemon yang dipakai Nobita untuk membuat dirinya pintar, ganteng, ataupun kuat. Dan tiga hal ini masing-masing mempunyai kelemahannya sendiri dan kelebihannya sendiri pada tahap level tertentu. Misalnya, saat Nobita pingin jadi pria paling tampan Dia menaikkan level kegantengan sampai maksimal, tapi apa yang terjadi? Dia menjadi amat bodoh dan amat lemah. Ketika Shizuka ingin menanyakan tugas padanya, dia tidak dapat menjawab karena hanya mengandalkan ketampanannya saja. Lalu dia mengubah levelnya menjadi ‘Si Jenius’ Oke, Shizuka mungkin tertarik dan kini mereka dapat mengerjakan tugas bersama. Tapi masalah lain timbul. Ketika Giant dan Suneo mengajaknya bermain baseball , Nobita mengubah kembali menjadi level ‘Si Kuat’ Apa masalah lantas selesai? Tidak. Dan pasti kita berpikir, Nobita hanya pembuat onar, di tangannya tidak ada alat Doraemon yang dapat berfungsi baik. Bukan begitu sebenarnya. Alat Doraemon berfungsi dengan baik

Saran Jitu buat Kabur

Aku punya beberapa saran yang sebenarnya ini rahasia, cuma beberapa orang selalu bertanya dan mendesak untuk tahu. Daripada berulang lagi, aku post sedikit aja yah di sini. Buat kamu yang bingung bagaimana menghadapi penggemar kamu yang dulunya cuma sms dan kenal via social network dan diajak blind date ternyata dianya ‘bukan kamu banget’ tapi terlanjur ketemu muka dan muka, terus kamu mau kabur, oke ini sedikit tips yang bisa kamu lakuin untuk melakukan aksi kabur jitu. First step. Kamu hanya butuh ngajak dia dinner. Ini saat yang paling pas buat ungkapin apa yang kamu rasain bahwa kamu NGGAK BANGET sama dia. Kamu harus tegas, tapi perhatikan manner yah. Ajak dia ke hotel atau restoran kelas atas, minimal bintang lima-lah, jangan di ruangan terbuka yah, tertutup saja. Second step. Ternyata setelah diajak ngomong baik-baik dia masih nggak ngerti juga, padahal kamu uda gamblang banget memaparkan masalah dan perasaan kamu. Jangan stres. Tarik nafas yang dalam d

Sepotong Puisi Cinta

Aku punya rindu Dia separuh jiwaku yang syahdu Yang sanggup lengkapiku utuh Kusimpan dia dalam kalbu Biar berpadu kala bertemu Memagut cinta sampai kelu Kutitip rindu padaMU Biar kala dia pergi dulu Aku bisa menunggu Menanti matiku Lalu menyatu di surgaMU Oleh: NN

Buat Decu

Banyak yang sebenarnya aku pingin omongin ke kamu. Begitu ketemu, hanya sekejap saja dan masing-masing sibuk, tenggelam pada aktivitasnya sendiri. Kapan kita terakhir berjumpa? Hari Jumat, 6 April 2012. Singkat, belum bisa bercerita banyak dan saling bertukar pengalaman. Seolah, ada kata-kata yang terbendung, terlalu banyak untuk diungkapkan. Lalu, kata-kata itu seolah terlupakan sehingga berkesan tak ada hal yang perlu dibicarakan. Bila kata-kata tak dapat terucap, biarlah tulisan yang mewakili. Bagiku, kau bukan sekedar kuanggap adik, tapi kau memang adikku, walau kita lain mama dan papa, tidak ada ikatan ‘darah’. Mungkin orang anggap kita aneh, tidak, mereka memang menganggap kita aneh. Baru saja mengenal satu dengan yang lain dalam jangka waktu kurang lebih dua tahun, itu pun harus melalui proses pendekatan yang tidak singkat, tidak mudah. Awalnya kita canggung, bertegur sapa dengan kaku, lalu saling tatap seolah ingin menyapa tapi malu, takut. Salah seorang memulai

Kimia itu INDAH

Kalau kamu baca judulnya dan kamu terpaku pada kata 'Kimia' terus kamu langsung mual bacanya, kamu bakalan nyesel kalau nggak lanjutin baca artikel ini. Ini berdasarkan pada hasil percobaan dari data yang real walau nggak akurat. Pokoknya, kimia itu indah. Kimia itu penuh warna. Kimia itu adalah Central of Science . Coba kamu bayangkan, dari apa bahan baju yang kamu pakai? Memang dari sutra dari ulat, benang dari pohon kapas. Itu dulu, kalau sekarang semua kebutuhan manusia harus dibuat dengan proses alami, bahan-bahan alami itu akan tidak memenuhi dan lama-kelamaan akan habis loh. Jadi, dari baju yang kamu pakai itu memakai serat sintetis dengan olahan secara kimia. Meja belajar kayumu juga tidak asli kayu semua, kan bisa gundul hutan kita kalau semua kayu ditebang. Maka itu, peran kimia sebagai dasar dan wadah pemenuhan kebutuhan hidup manusia sangat penting perannya di sini. Itu sekilas pembukaannya saja. Sebenarnya saya hanya mau memamerkan beberapa foto kimi

Segala sesuatu sia-sia

  Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem. Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu