Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Kesalehan yang Palsu dan yang Sejati

Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Tuhannya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Tuhan, tanyanya: "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Sun

Menjual Modem

Aktivitas saat ini: sibuk menjual Modem Kini hadir, Modem Huawei E173 dijual hanya untuk anda yang semangat untuk membeli modem. 3,5G dengan speed 7,2 Mbps. Bisa dibawa kemana-mana, diselipkan dimana-mana. Warnahnya putih. Beli ini, gratis case-nya. Berfungsi ganda sebagai USB card juga. Jika anda membeli ini, akan gratis email saya. Berminat? Hubungi saya di mulesimule@gmail.com Harga dibicarakan bila sudah ada kesepakatan ingin membeli. Pembelian diharapkan bertemu muka-dengan-muka atau sering dikenal cash on delivery . Kondisi baru! PS: saya sangat mengharapkan modem ini terjual sebagi keuangan tambahan buat anak kos-an seperti saya. ADIOS.

Nomaden

Topik kali ini, saya akan menceritakan masa kecil saya yang hidup nomaden . Mulai dari Jakarta-Bekasi-Bogor-Sukabumi-Jakarta-(Depok-Bogor). Waktu tinggal di Bekasi itu enak sekali. Supermarket berlogo ‘Indomart’ ada di sebelah rumah sakit dan sebelah rumah sakit adalah rumah saya. Waktu itu, tangan mama pernah kebelek golok waktu mau iris ikan gurame. Darahnya banyak, nggak berhenti, jadi langsung dibawa ke rumah sakit dan dijahit. Praktis bukan? Nah, karena dekat Indomart itu (sebelum bersaing dengan Alfamart), setiap sore selalu jajan ke sana. Alhasil, papa selalu ngambek karena anak-anaknya habisin uang terus. Bekasi di sini, juga dekat pasar. Entah mengapa yang saya ingat, dulu itu mama sering banget beli tv gonta-ganti, kipas, kasur, meja tv, dan lain-lain. Mungkin karena toko elektronik dekat dan bisa tukar tambah dengan murah. Di seberang rumah juga ada toko boneka. Karena mau irit listrik, biasa tiap siang kalau panas numpang adem di toko itu, walau nggak beli apa-apa. Ak

Cheaper or More Expensive

Jadi terinspirasi buat nulis mengenai topik ‘Cheaper or More Expensive’. Jadi ceritanya sore ini, terjadilah percakapan mengenai harga barang. Katakanlah, angel fish 1, menunjukkan sebuah foto mengenai makanan yang terdiri dari segelas anggur merah, sandwich atau burger gitu, dan satu set menu itu seharga Rp 995.000 (kalau nggak salah inget) padahal porsinya dikit banget. Menurut kamu mahal atau murah? Menurut saya mahal untuk harga sandwich-nya tapi tergolong murah untuk harga anggur merahnya, dengan catatan bisa di refill . Nah, ada lanjutannya ke topik yang masih sama tapi beda objek, angel fish 3 kemudian bilang mau beli cheese cake . Saya sarankan beli di Margo, diameter 10 cm, harganya Rp 40.000. Menurut saya murah, tapi kata dia mahal. Kenapa saya bisa bilang itu murah? Karena dibandingkan dengan cheese cake di Harvest yang cuma satu slice berbentuk segi empat ukuran  4x8 cm yang harganya Rp 25.000 itu tergolong murah, iya kan? Walau soal rasa masih belum tahu di Margo

Soto Ngawi

Dari namanya sudah pasti membahas makanan. Tunggu dulu. Saya akan membahas hal lainnya yang menjadi inti sari dari topik yang akan dibahas, tapi sebelumnya mengenai soto ngawi, soto ini mirip soto pada umumnya, kuahnya bening, ada kacangnya, kayanya kacang merah kecil, rasanya asin, sambalnya enak. Ditambah kecap, dimakan ketika hujan dan cuaca dingin, kuahnya panas, sedapppp… Tapi yang mau dibahas bukan itu, melainkan kronologis kenapa akhirnya saya seorang manusia, bersama empat ikan tenggiri ini terdampar di sini. Beginilah kisahnya… Jadi, saya mengajak kelima ikan tenggiri ini, yang jantan menolak, sepertinya ia lebih senang berenang diantara be-buku-an. Sementara yang betina terkecil, juga menolak. Akhirnya sampailah saya dengan ketiga ikan tenggiri ini akan berkunjung ke bakso malang Margonda. Suasana sejuk ditambah menikmati panasnya kepulan asap kuah bakso, sungguh menggiurkan, tapi kami harus melewati karang mengantuk (mata kuliah saat itu). Ternyata, si ikan tengg