Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Dil-Dep

Sedang mengalami dilema, lebih tepatnya depresi… Sebenarnya masalah yang paling besar itu terjadi di diriku sendiri karena harus melawan rasa malas, nggak pede, dan yang lebih parahnya adalah kebosanan dan rasa takut. Tidak mencapai target kinerja yang diharapkan perusahaan… Tidak membantu perusahaan berkembang menjadi lebih professional… Seringnya membuat atasan marah karena ketidak telitian yang dilakukan… Bukan hal yang luar biasa, tapi bukan hal yang dijadikan lumrah juga. Dilema itu bisa datang juga karena penilaian orang yang salah mengenai kita, namun kita gubriskan yang harusnya santai aja yah... Oke, bukan kita, itu aku aja sendiri. Hal yang tak kalah penting di sini adalah bagaimana bangkit dan memperbaiki kesalahan, bukan lari dan menangis di WC terus lega… (habis pup kali). Bukan juga berpikir singkat ingin resign dan masih bertahan dalam kesombongan. Tidaklah sepintas itu seharusnya jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang tangguh. Suatu ketika

Special Words

Mazmur 119:27  Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Mazmur 119:27-32  Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu. Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku. Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu. Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku. Mazmur 119:50  Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku. Mazmur 119:57  Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Mazmur 119:66-68  Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tet

Hari Sial

Hari sial itu memang ada… Jadi ceritanya hari ini seharusnya kosong, tapi karena memaksakan diri untuk mengadakan pertemuan, menggeser jadwal besok menjadi hari ini akhirnya terjebak macet parah ditambah ditabrak motor dan harus ganti rugi. Ada yang aneh sih, mengapa hari ini begitu ‘suwe’ banget. Kejadian ditabrak motor… Ceritanya aku mau puter balik mobil, memang sih nggak lihat belakang, tapi aku dalam kondisi diam tuh dan udah kasih lampu sen ke kanan, tiba-tiba tuh motor agak kenceng nabrak dan jatuh terguling-guling dan motornya terseret. Di sana ada polisi dan aku harus menepi akhirnya. Udah gitu si polisi menyerahkan ke kita berdua enaknya bagaimana. Aku bujuk bapaknya damai aja karena mobil aku juga lecet. Doi nggak mau karena lecet di tubuh juga. Minta duit buat pengobatan. Oke aku kasih 20rb. Doi nggak mau. Si polisi bilang kurang. Ada temennya yang beda motor sama tuh bapak yang ngomporin juga. Akhirnya si polisi bilang 50rb. Ya ampun, aku dalam kondisi ud

E dan P

Saat ini ketika hujan rintik dan sedang menungu di parkiran, aku merenung sejenak. Merasa tidak ada apa-apanya dan tersadar saat ini berada dalam ketidakberdayaan, tidak ada pencapaian yang cukup berarti. Walau pun toh , kesabaranlah yang diuji, dan hati yang teguh dipertaruhkan, biarlah penuaian itu ada ketika kesungguhan diri dicapai… Tersentak aku seperti terbangun bahwa tak ada kuatku yang sanggup menopangku kalau bukan DIA saja. Selalu merasa, “Ini keajaiban!” ketika kaki dapat melangkah masuk melewati garis-garis batas, yang kata orang, itu sulit untuk ditembus. Semakin aku kecil hati bahwa orang se-tak berpengalaman sepertiku diberi kesempatan untuk berkecimpung pada dunia tarik-ulur yang keras, yang tak mengenal kawan karena yang ada hanyalah lawan. Dunia dimana pada akhirnya tak seorang pun dapat dipercayai maupun diandalkan. Dunia kecil yang berputar di lingkaran setannya sendiri. Ketika huruf ‘E’ bergabung dengan huruf ‘P’ menjadi symbol kekuatan yang seolah su