Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Cintai Indonesia

Ini sebagian bukti kalau saya adalah warga Indonesia yang mencintai tanah air tempat saya dilahirkan. Hem, kekayaan Nusantara tercinta ini, seperti tidak habis untuk diceritakan dan dibagikan ke anak cucu kita nanti. Yuk, sama-sama cintai dan abdikan diri buat negara Indonesia ini. Sebagai kaum muda, menjunjung martabat dan nama baik Indonesia di mata dunia. Jangan cuma terkenal sebagai negara korupsi, banyak utang, suka berantem setelah pertandingan sepak bola, apalagi dijadikan negara budak karena para TKI-TKW dianiaya semena-mena di negeri orang. Mari, sama-sama lestarikan budaya Indonesia. Mulai dari baju adat, rumah adat, tempat pariwisata, makanan daerah, tarian daerah, nyanyian daerah, sampai kebudayaan dan adat unik dari daerah masing-masing. Dan tidak ketinggalan, bahasa daerah. Hem, kita kita serukan bersama-sama, BHINEKA TUNGGAL IKA BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU Pake Batik Melestarikan Budaya Indonesia Baju Adat dari Berbagai Daerah di Indonesia

Tahukah?

Adakah kebebasan yang hakiki? Menurutku tidak ada, atau belum ada. Kebebasan itu masih terpasung, sampai saatnya tiba pembebas itu. Atau mungkin, kebebasan itu sudah ada, namun tak tampak. Ia menyembunyikan diri. Hanya mereka yang terpilih yang mengerti, hanya mereka yang terpilih yang tahu dan hanya mereka yang terpilih yang merasakan, suatu kebebasan yang hakiki. Namun, kebebasan hakiki itu apa? Bebas itu kan tanpa ikatan, apakah kita tak terikat pada suatu apapun. Bagiku, kebebasan justru terikat. Kebebasan saat kau terikat dan saat kau diberikan suatu hak istimewa, suatu hal yang kau inginkan dengan syarat tertentu yang diajukan. Bahkan jika ingin merasakan suatu kebebasan itu adalah pilihan, itu adalah komitmen. Aku tidak senang terikat. Aku senang kebebasan. Tapi tidak kutemukan itu dalam dunia. Dunia tidak menawarkan hal itu, dunia hanya menawarkan kesenangan sementara. Yang nyata adalah semu tapi yang semu akan menjadi nyata. Orang-orang mencari Surga, orang-or