Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Keponakan dan Sepupu Hari Ini

Hari ini aku harus merelakan waktuku menjaga keponakan dan sepupuku, yang sama-sama masih berumur 8 tahun. Dua anak ini, cewek dan cowok, memiliki latar belakang keluarga yang sama. Divorce , kurang kasih sayang, yang cowok hidup cukup, yang cewek hidup pas-pasan. Yang cowok keponakan, yang cewek sepupu. Miris melihat hidup anak-anak ini. Seandainya mereka bisa ngomong, “Saya juga tidak minta dilahirkan di keluarga demikian!” Lantas apa respon kita? Masih memikirkan diri sendiri, kesenangan pribadi, dan mempermak penampilan diri, bukan hati. Padahal, kalau tujuan kita hidup saat ini untuk maksud penyelamatan, dimana aplikasinya? Kumpulan itu bukan sekedar memberi makan, bukan sekedar mengenyangkan perut, tapi memenuhi ruang hati setiap orang yang hampa, mengisinya dengan kualitas tinggi dan bermutu yang tidak pernah bisa dapat dipenuhi dan ditawatkan oleh dunia ini, KASIH. Mereka butuh kasih, mereka butuh perhatian, mereka memerlukan pertolongan, untuk membalut setiap luka

Saya Orang Gila

Orang bilang aku gila, gila dalam artian melakukan hal-hal yang nggak wajar, abnormal, diluar dari kebiasaan orang pada umumnya… Bagiku, menjadi ‘orang gila’ itu baik. Setidaknya aku tidak bodoh. Einstein, Thomas A. Edison, Marie Curie, atau penemu-penemu lainnya sempat dilecehkan, disisihkan, dianggap gila karena nyentrik, tapi toh mereka keluar menjadi pemenang-pemenang, pribadi-pribadi unggul yang do something, create something that usefull for this life . Sementara, orang-orang NORMAL yang mengatai hal itu? Jangankan tercatat dalam sejarah, mereka saja tidak dikenal, bahkan debu tanahnya ketika mati sudah tak ada lagi, kenang-kenangan terhadap mereka pun tak ada. Betapa sia-sianya hidup. Tentang berbeban berat… Setiap orang hidup pasti punya beban, karena tinggal di Jakarta yang dataran rendah saja, tiap orang memiliki tekanan udara sebesar 1 atm. Jika tidak merasakan tekanan tersebut, barangkali orang tersebut sudah mati. Hal yang membedakan seseorang yang memiliki

Welcome September

Aku belum nulis apa-apa nih untuk bulan September yang kalau kata orang, September ceria. Well , nggak begitu sih dengan aku, maksudku, bukan aku nggak ikutan ceria juga. Aku mah selalu ceria-ceria aja. Nangis juga sambil ketawa-ketawa nggak jelas (loh, itu kayanya orang lain yang aku kenal deh, bukan aku), hehe. Sore ini sambil menunggu mobil datang karena dipinjam, aku melewatkan lagi rencana aku buat ke toko buku, buat ini dan itu. Entah, rencana-rencana yang nggak sepenuhnya aku pinginkan banget, setengah hati aku lakukan, selalu mentok sana-sini dan jadinya nggak okeh. Contohlah hari ini, nggak minat telepon siapa-siapa sebenarnya untuk buat janji karena jadwal minggu ini dan minggu depan full , tapi maksa. Akhirnya, malah kena jackpot dari temannya teman yang udah nggak temanan dan ternyata musuhan, terus aku yang kena. Contohlah lagi, nggak niat ikut makan malam bareng si om dan si tante, akhirnya, batal juga karena mobil akhirnya dipinjam dan belum balik hingga agak