Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

SURAT CINTA

dini hari di akhir musim semi itu tetes-tetes hujan menitikkan suaranya bersahutan kepada lelaki muda yang masih terjaga sendirian ada sebongkah gelisah tua di kepalanya yang ingin ia pecahkan seperti peti-peti es yang terasa hingga menusuk-nusuk tulang atau bak skala suhu yang memanggang erang badan lalu di meja kerjanya ia tuliskan kembali sehelai surat cinta itu : aku mencintaimu kekasihku dengan cara yang tak lagi lugu dalam kelebat bayangmu yang berlari di tepian waktu aku memikirkanmu kekasihku dengan cara yang mungkin tabu dalam kepingan ilmu yang terkoyak di buku-buku aku masih mencintaimu kekasihku dengan segenggam rindu yang haru sepanjang waktu mengeja bahasamu Clayton, 24/11/2005 Diambil dari Blog "Engkaulah Air, Engkaulah Tanah, Engkaulah Udara... Dan Engkaulah Bumi dan Semesta..."

Poin di Halte

“Lucu yah, ada orang yang sebegitu irinya sama aku sampai semua hal yang aku punyai dikritik habis-habisan senegatif-negatifnya.” “Loh, kok prasangka buruk?” aku mencoba menengahi, entah perselisihan orang dihadapanku ini dengan siapa, sejujurnya aku tidak tahu. “Memang kenapa kalau handphoneku Blackberry? Dulu semua orang juga punya, kalau aku punya sekarang karena dianggap ketinggalan jaman ketika mereka beralih ke Android atau Windows Phone, memang salah kalau aku punya BB? Toh ini juga bukan hasil nyuri!” sepertinya dia terlihat sangat kesal. Aku memasukkan handphone-ku yang juga BB lalu mengeluarkan HP Nokia Xpress Music-ku yang memang sudah kolot, tapi masih berfungsi dengan baik. “Terus, belum lagi kamera SLR aku. Memang kenapa kalau aku amatir dan menggunakan type standar? Kenapa harus sampai dibilang kamera abal? Laptop, laptop yang baru aku beli dibilang buat orang idiot. Bahkan sampai dosen pilihanku dibilang nggak berkualitas karena bahasa inggrisnya jelek. Memang k

Mulut Kamu cuma Satu

“Mulut kamu cuma satu, jadi hati-hati menggunakannya. Kalau telinga kamu tuli sebelah, kamu masih bisa mendengar dengan sebelahnya. Kalau mata kamu buta sebelah, kamu masih bisa melihat dengan sebelahnya. Kalau tangan kamu buntung atau kaki kamu timpang sebelah, kamu masih bisa melakukan kerja dengan sebelahnya. Mulut itu cuma satu, jadi kalau itu tak bisa digunakan, tak ada gantinya. Lagipula, bukan apa yang najis yang masuk ke mulut, tapi apa yang keluar dari mulut itulah yang menajiskan orang, sebab apa yang keluar dari mulut, meluap dari hati. Di hati itu bisa timbul segala macam yang pikiran dan tindakan yang jahat.” Aku tertegun sejenak ketika merrenungkan kata-kata itu. Eh iya juga yah. Sering banget orang itu bersalah karena ucapan mulutnya, berkata sembrono yang akhirnya kejadian sesuai apa yang diucapkannya itu, padahal asal sebut sebenarnya. Atau menceritakan kebohongan dan kepalsuan yang berujung fitnah, juga mulut yang melakukan. Belum lagi keluar kata-kata kasar dan e

Sabuk Busur

Sabuk busur merenggang gagah Di atas gunung dan di bawah lembah Semua tersinar tak bercela Tiada yang tersembunyi oleh cahyanya Ia seumpama bintang kerlap Terbit tiap kali diharap Tak sekalipun terlambat atau terhambat Walau lapik tidurnya berwarna gelap Tubuh indahnya adalah eksotis mahakarya Dari kuasa Sang Ilahi ia lahir Kegagahan dan kesombongan hanya dusta belaka Dan hawa mistisnya tetap jadi suatu misteri Ia ada dan tetap ada namun akan tak ada Karena suatu masa yang tak mampu ia lewati Ketika pijakan kakinya diambil dan Tempat persemayamannya dihanguskan ADIOS

Jala-jala

Jala-jala perih Tertambat di negeri Menambat setiap sisi Yang lengah dan letih Jala-jala risih Membuat geli Membuat kita memilih Berlari tiada henti Jala-jala ringkih Membuat kita peduli Bahwa insan manusia pengasih Bahwa harapan bisa diraih ADIOS

Nyawa di Laut Biru

Menggebu biru laut yang bergelora Tempat keagungan dan ketenangan menyatu Derak-derak tongkang yang gaduh Hanya kebisuan dan sebuah titik kecil saja Sayup-sayup mata yang mengadu Untuk menyuarkan lampu mercu suar Dari sana tampak kelabu Ujung bendera yang berkibar Desau angin kencang adalah kehampaan Dikala hidup harus melawan maut ADIOS

Keunikan Mama

Satu lagi keunikan dari mama saya. Jadi ceritanya kita lagi pergi nih ke mall tapi bentuknya bukan elite kaya mall di pusat kota Jakarta, tapi cukup adem dan tertata. Nah, sudah dari minggu lalu, saya minta sepatu kets, buat kuliah, tapi mama belum beliin juga. Jadi hari ini, kita pergi ke mall itu lagi. Pas lagi jalan dan lihat ada sepatu kets tapi model high heels , dengan asalnya saya nunjuk dan bilang, “Saya beli yang itu aja Ma sepatunya.” Terus apa jawaban mama? “Boleh. Nanti kamu pakai ke kampus yah.” “Yang bener Ma?” saya masih setengah bercanda soalnya mama bisa aja kan juga asal jawab. “Bener. Coba tanya ukuran sama harganya berapa.” Karena saya sebenarnya asal tapi pandangan pertama mata memang suka sama keunikan sepatu itu, berlanjutlah transaksi itu hingga akhirnya yah beneran terbeli sepatu itu. Yang unik di sini adalah mama saya mengijinkan saya membeli sepatu type modis selayaknya cewek dibanding type ‘normal’ selayaknya mahasiswa ke kampus, yaitu sepatu ke

Kesalehan yang Palsu dan yang Sejati

Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Tuhannya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Tuhan, tanyanya: "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Sun

Menjual Modem

Aktivitas saat ini: sibuk menjual Modem Kini hadir, Modem Huawei E173 dijual hanya untuk anda yang semangat untuk membeli modem. 3,5G dengan speed 7,2 Mbps. Bisa dibawa kemana-mana, diselipkan dimana-mana. Warnahnya putih. Beli ini, gratis case-nya. Berfungsi ganda sebagai USB card juga. Jika anda membeli ini, akan gratis email saya. Berminat? Hubungi saya di mulesimule@gmail.com Harga dibicarakan bila sudah ada kesepakatan ingin membeli. Pembelian diharapkan bertemu muka-dengan-muka atau sering dikenal cash on delivery . Kondisi baru! PS: saya sangat mengharapkan modem ini terjual sebagi keuangan tambahan buat anak kos-an seperti saya. ADIOS.

Nomaden

Topik kali ini, saya akan menceritakan masa kecil saya yang hidup nomaden . Mulai dari Jakarta-Bekasi-Bogor-Sukabumi-Jakarta-(Depok-Bogor). Waktu tinggal di Bekasi itu enak sekali. Supermarket berlogo ‘Indomart’ ada di sebelah rumah sakit dan sebelah rumah sakit adalah rumah saya. Waktu itu, tangan mama pernah kebelek golok waktu mau iris ikan gurame. Darahnya banyak, nggak berhenti, jadi langsung dibawa ke rumah sakit dan dijahit. Praktis bukan? Nah, karena dekat Indomart itu (sebelum bersaing dengan Alfamart), setiap sore selalu jajan ke sana. Alhasil, papa selalu ngambek karena anak-anaknya habisin uang terus. Bekasi di sini, juga dekat pasar. Entah mengapa yang saya ingat, dulu itu mama sering banget beli tv gonta-ganti, kipas, kasur, meja tv, dan lain-lain. Mungkin karena toko elektronik dekat dan bisa tukar tambah dengan murah. Di seberang rumah juga ada toko boneka. Karena mau irit listrik, biasa tiap siang kalau panas numpang adem di toko itu, walau nggak beli apa-apa. Ak

Cheaper or More Expensive

Jadi terinspirasi buat nulis mengenai topik ‘Cheaper or More Expensive’. Jadi ceritanya sore ini, terjadilah percakapan mengenai harga barang. Katakanlah, angel fish 1, menunjukkan sebuah foto mengenai makanan yang terdiri dari segelas anggur merah, sandwich atau burger gitu, dan satu set menu itu seharga Rp 995.000 (kalau nggak salah inget) padahal porsinya dikit banget. Menurut kamu mahal atau murah? Menurut saya mahal untuk harga sandwich-nya tapi tergolong murah untuk harga anggur merahnya, dengan catatan bisa di refill . Nah, ada lanjutannya ke topik yang masih sama tapi beda objek, angel fish 3 kemudian bilang mau beli cheese cake . Saya sarankan beli di Margo, diameter 10 cm, harganya Rp 40.000. Menurut saya murah, tapi kata dia mahal. Kenapa saya bisa bilang itu murah? Karena dibandingkan dengan cheese cake di Harvest yang cuma satu slice berbentuk segi empat ukuran  4x8 cm yang harganya Rp 25.000 itu tergolong murah, iya kan? Walau soal rasa masih belum tahu di Margo

Soto Ngawi

Dari namanya sudah pasti membahas makanan. Tunggu dulu. Saya akan membahas hal lainnya yang menjadi inti sari dari topik yang akan dibahas, tapi sebelumnya mengenai soto ngawi, soto ini mirip soto pada umumnya, kuahnya bening, ada kacangnya, kayanya kacang merah kecil, rasanya asin, sambalnya enak. Ditambah kecap, dimakan ketika hujan dan cuaca dingin, kuahnya panas, sedapppp… Tapi yang mau dibahas bukan itu, melainkan kronologis kenapa akhirnya saya seorang manusia, bersama empat ikan tenggiri ini terdampar di sini. Beginilah kisahnya… Jadi, saya mengajak kelima ikan tenggiri ini, yang jantan menolak, sepertinya ia lebih senang berenang diantara be-buku-an. Sementara yang betina terkecil, juga menolak. Akhirnya sampailah saya dengan ketiga ikan tenggiri ini akan berkunjung ke bakso malang Margonda. Suasana sejuk ditambah menikmati panasnya kepulan asap kuah bakso, sungguh menggiurkan, tapi kami harus melewati karang mengantuk (mata kuliah saat itu). Ternyata, si ikan tengg

Really Give Thanks?

Jadi seorang dosen aku yang mengajari suatu mata kuliah di hari Sabtu semester ini menyelipkan suatu, katakanlah, wejangan. Di salah satu wejangannya itu dia bercerita (sudah diubah ke dalam bahasa pemahaman aku sendiri) “Jadi, kalau kalian itu seolah diberi hadiah sama Tuhan, tentang kepintaran, keahlian, itu harus dipergunakan, jangan malah disimpan aja, cuma sekedar mengucapkan terimakasih tapi sudah, begitu saja, nggak dipergunakan apa yang sudah diberikan. Misalnya nih, orangtua kalian memberi baju yang bagus sama kalian, terus kalian mengucapkan terimakasih, waktu ditanya suka nggak sama pemberian mereka, kalian bilang suka, tapi nyatanya kalian nggak pernah pakai baju itu dan sebenarnya malah merasa nggak cocok sama kalian. Itu kan nggak mengucap syukur sebenarnya, berarti ucapan terimakasih itu nggak benar-benar tulus.” Terus aku merenung. Iya juga yah. Pernah aku memberi suatu barang ke seseorang, dia memang bilang terimakasih, tapi barangnya nggak pernah dipakai, bahkan

Sebatang Arang

Mungkin saat ini aku hanya sebatang arang Hitam kelam dan buruk rupa Kerapkali aku bergesekan Tubuhku habis seperti hilang Aku terkubur dalam perut bumi Merasakkan panas dari dapur magma Tekanan menghimpitku dengan sangat Bermiliar-miliar tahun lamanya Merasakan suatu penderitaan berat Lalu seseorang menemukanku Aku kotor, namun dia tetap memilihku Aku dibersihkan, digosok, dan dimurnikan Hingga kilauku cemerlang Orang-orang langsung melihatku Kata mereka, “Cantik” Banyak yang menginginkaku sekarang Empunya tak memberi Aku berharga dimatanya Karena aku telah menjelma menjadi intan ADIOS

Belajar Pada Angin, Rinai Hujan, dan Ombak

Sepotong kata cinta tidak sanggup membangun kembali serpihan hati dari kisah yang terkoyak. Mungkin memang benar bisikan Angin, bahwa sedu sedan yang ditangisi oleh anak manusia adalah semu belaka. Hari ini mereka berduka, esok telah bersuka, dan mulutnya bersua kembali. Mungkin benar nyanyian Rinai Hujan, yang datang tanpa kata dan pulang dengan makna, tapi setiap jejaknya lalu tersapu tanpa bekas. Ada yang napak lalu hilang lenyap. Mungkin benar seruan Ombak, yang menderu sampai ke ulu, lalu naik ke ubun, singgah di sana tuk sekejab. Nafas memburu kemudian berhenti, tanda ajal menjemput. Haruskah aku percaya ketiganya? Atau aku harus membangun sendiri pengertianku? Aku belajar pada Angin, Rinai Hujan, dan Ombak. ADIOS.

SOLID

Kalau di jalan-jalan pendemo suka menyerukan tentang perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan, berbeda keadaannya dengan di lingkungan kesiswaan. Mereka suka sekali menyerukan satu kata untuk mempererat hubungan antar sesama mereka, yaitu “SOLID”. Sebenarnya saya sendiri agak bingung, bukankah manusia itu juga berbentuk solid, walau tidak sepenuhnya juga sih, buktinya di dalam diri mahkluk hidup yang tampak solid itu terdiri juga dari fasa cair dan gas yang beredar di seluruh tubuh. Lantas, solid itu apa? Solid itu ketika entropinya sangat kecil. Solid itu ketika partikelnya tersusun teratur. Solid itu terbentuk ketika diberi suhu dan tekanan yang tinggi. Eits, tunggu dulu. Benarkah? Ketika SMA dan masa kuliah, sering banget dibilang, “Kita harus solid!!!” Tapi solid yang bagaimana? Apa sekedar kompak untuk memboikot guru, madol pelajaran satu kelas, atau nyontek-nyontekan waktu ujian? Itu yang namanya SOLID? Melihat dari peristiwa terbentuknya intan dari atom karbon, di dalam

Di MIPA doang, kan?

Terlihat agak aneh melihat dua perbedaan yang sangat bertolak belakang antara dua orang yang saya bayangkan dalam imajinasi saya. Seorang dari antara mereka memiliki kehidupan yang selalu digembar-gemborkan dengan segala kemewahan, kekayaan, seolah pengalamannya sudah tertimbun banyak seperti gunung, terlihat selalu berpakaian bagus dengan merk untuk kalangan fashionista . Walau saya masih kurang paham, apa itu asli atau bukan, namun di sisi lain dari kehidupannya, keluarganya sebenarnya sedang bersusah payah mati-matian mencari dana untuk keberlangsunan hidup mereka. Yang lainnya, terlihat sangat sederhana, dengan baju KW seadanya, yang penting layak pakai, makan seadanya, kalau sedang tidak ingin makan beralasan tidak punya uang. Omongannya tentang pengalamannya sedikit, paling-paling hanya seputar obrolan yang mengundang canda tawa belaka. Entahlah, tidak ada kata pamer-pameran dalam hidupnya, walau sebenarnya kehidupannya yang terlihat sederhana itu lebih dari yang tampak, te

Wisata Kuliner #3

Setelah sekian lama tidak berbagi menu yang enak-enak, entah itu camilan sampai makanan berat, kini saya kembali menghadirkan komentar saya atas berbagai makanan yang pernah dirasakan lidah saya ini. Silahkan menyimak. Bagelan keju dan pie almond kering. Dua-duanya enak dan dibeli di pom bensin di daerah Cibubur. Untuk anak kosan seperti saya, ini merupakan makanan mewah sebagai camilan. Rasanya enak banget, bagelannya renyah, seperti meleleh bila terkena liur, belum lagi rasa kejunya yang meresap. Almond di pie kering juga nikmat, hanya saja ketika makan itu, tenggorokan saya sedang sakit jadi rasanya kurang greget aja. Selai nanas buatan mama, enak banget, terasa asli. Dibuat dengan penuh cinta, sementara selai stroberi olahan pabrik yang bisa dibeli di supermarket, merk ‘Buddy Jam’ saya beli karena murah, lumayan enak, dan porsinya yang tidak terlalu banyak. Dulu saya selalu sarapan dengan roti tawar, tapi diganti dengan gandum, sampai akhirnya tidak sarapan sam