Langsung ke konten utama

Mulut Kamu cuma Satu

“Mulut kamu cuma satu, jadi hati-hati menggunakannya. Kalau telinga kamu tuli sebelah, kamu masih bisa mendengar dengan sebelahnya. Kalau mata kamu buta sebelah, kamu masih bisa melihat dengan sebelahnya. Kalau tangan kamu buntung atau kaki kamu timpang sebelah, kamu masih bisa melakukan kerja dengan sebelahnya. Mulut itu cuma satu, jadi kalau itu tak bisa digunakan, tak ada gantinya. Lagipula, bukan apa yang najis yang masuk ke mulut, tapi apa yang keluar dari mulut itulah yang menajiskan orang, sebab apa yang keluar dari mulut, meluap dari hati. Di hati itu bisa timbul segala macam yang pikiran dan tindakan yang jahat.”
Aku tertegun sejenak ketika merrenungkan kata-kata itu. Eh iya juga yah. Sering banget orang itu bersalah karena ucapan mulutnya, berkata sembrono yang akhirnya kejadian sesuai apa yang diucapkannya itu, padahal asal sebut sebenarnya. Atau menceritakan kebohongan dan kepalsuan yang berujung fitnah, juga mulut yang melakukan. Belum lagi keluar kata-kata kasar dan ejekan, juga dari mulut.
Kalau kata Kitab Tua sih, lidah itu adalah anggota mulut yang kecil, tapi bisa bertindak seperti api kecil yang kemudian dapat membakar hutan yang besar. Kalau semua binatang liar aja bisa dijinakkan, namun tidak ada yang mampu menjinakkan lidah itu, seolah ia adalah sesuatu yang buas dan beracun mematikan.
Tapi masih banyak ditemukan. Satu lidah disuatu kondisi memuji Tuhan, disatu sisi malah mengutuk. Mungkinkah satu lidah mengeluarkan berkat dan kutuk? Apa mungkin sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? Atau apakah mungkin pohon ara menghasilkan buah zaitun, atau pohon anggur menghasilkan buah ara? Karena itu, hal seperti itu tidak boleh terjadi demikian.


ADIOS.

Komentar

  1. Maka gunakanlah semua seperlunya...
    gunakan semua demi sesuatu yang bermanfaat, jauhkan dari yang buang2 waktu :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and