Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Pertanyaan Ini

Sumber: http://www.spring.org.uk/2015/12/this-question-could-change-many-of-your-habits.php Mungkin aku menulis dalam kegeramanku atau mungkin aku menulis dalam kebingunganku. Musuh yang buas bukan berasal dari luar, tapi dari dalam. Ingat bagaimana Yesus dikhianati oleh murid-NYA sendiri, Yudas Iskariot? Betapa sedihnya perasaan Yesus saat itu, entah bagaimana membayangkannya. Namun, sepertinya saat ini, hal tersebut juga yang terjadi. Aku diam, aku tidak membuka mulutku untuk perkataan yang dituduhkan padaku. Tiga orang yang berbeda, ini yang kuketahui, entah masih ada lagi di luar sana, yang mengatanasnamakan diriku mengucapkan kata yang tidak aku ucapkan. Kalian mungkin berpikir aku merasa tertuduh? Ya, aku memang dituduh. Entah, aku ingin bertanya, “Mengapa?” tapi apa gunanya? Toh , oknum-oknum itu tetap akan melakukannya. Tanpa sadar aku membangun benteng pertahananku sendiri. Krisis kepercayaan. Lagipula, mengapa aku harus percaya pada orang lain? Seperti pos

Sudahilah atau Matilah

Pada akhirnya, tidak ada seorang pun yang bisa dipercayai. Manusia adalah simbol dari kekecewaan. Berharap kepada manusia adalah sia-sia, sebab manusia adalah sosok yang suka berdalih. Tidak ada yang tidak ditambahi kebohongan dalam berucap, kecuali SATU ORANG. SATU ORANG yang tiada berdosa dan bernoda. Manusia boleh menjadikan SATU ORANG itu menjadi panutan dan teladan. Namun sesungguhnya, sekuat apapun manusia berusaha untuk menyamakan kedudukan kesempurnaan seperti SATU ORANG itu, tidak akan pernah bisa mencapainya. Seharusnya, manusia berdamai dengan dirinya sendiri. Beberapa menyangkal, suatu bentuk dalih lainnya. Suatu kesombongan ketika menganggap diri benar atau melakukan pembenaran diri. Marah adalah suatu tindakan spontan ketika merasa diri hebat, ketika merasa Tuhan Yang Di Atas ingin dibela. Padahal, siapa yang memerlukan pembelaanmu? Bahkan kau sendiri yang patut dibela oleh DIA yang mengatakan akan berjalan di depanmu dan berperang untukmu? Lantas mengapa tida