Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Am I Crazy?

Entah mau bilang apa di tulisan kali ini karena aku hampir gila. Aku stress, depresi berat, sehingga hormone tidak stabil menyebabkan peradangan parah pada kulit wajah sehingga lebih dari 4/7 orang yang aku temui akan berkata, “Kok jerawatan?” padahal mereka nggak tahu, yang buat jerawatan makin parah yah kata-kata semacam itu. Hehe, bukan deh. Aku uda imun dengan hal seperti itu. Yang sadis, aku ketemu orang yang menyebalkan banget dan main kucing-kucingan. Aku sebel banget sama orang yang bohong, walau aku bukan orang yang jujur, tapi ketidakjujuran itu nggak merugikan pihak lain. Lah , kalau ini merugikan banyak pihak. Waktu, tenaga, dan biaya! Dan sepanjang perjalanan menyetir, aku merasa (dan semoga perasaan aku saja) aku berada di alam mimpi dan seseorang meneriaki aku, “Bangun! Bangun! Sadar Le!” tapi aku masih saja bergeming di depan cermin dan menatap wajahku sendiri seolah bingung dan tidak mengenali siapa yang dihadapan aku. Aku hanya merasa aku bukan aku. Sadis

The Man Who Can't Be Moved

Aku jadi suka banget sama lagu “The Man Who Can't Be Moved” The Script. Ceritanya aku lagi stalk twitter seseorang, secret admirer aku yang udah lamaaa banget. Waktu dia desperate karena udah berlari-lari tapi nggak nyampe-nyampe. Terus di tweet nya muncul-lah lagu ini dengan judul dan liriknya. Pas aku buka youtube-nya, resapi nada dan liriknya, Wow! 'Cause if one day you wake up and find that you're missing me And your heart starts to wonder where on this earth I could be Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet And you'll see me waiting for you on the corner of the street So I'm not moving, I'm not moving Yap, and he is not moving. He keep trying till get what he want. Cool! Dan aku terharu. Payah banget yah, masa gitu aja terharu. Terus aku putar ulang berkali-kali sampai bisa ikutin kata-per-kata dengan nadanya yang agak nge-beat. Well , sampai sekarang dia tetap seperti itu. Lagunya b

Orang-orang ini

Mereka adalah orang-orang yang aku kasihi. Entah, sebaerapa pun menyebalkan, bebal, sulit diatur, dan pemalu, masih saling egois untuk mementingkan diri sendiri, berpikir pendek, kerapkali tak acuh, bandel, dan tidak teliti memperhatikan dan mendengarkan, seringkali membangkang, dan hampir-hampir mengkhianati Penciptanya… Mereka tetap mereka yang senyumnya selalu dinanti, yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja saat mendaki gunung, yang tidak bisa dibiarkan untuk tidak dinasihati ketika bersalahan, tidak dapat tidak dipeluk ketika mereka menangis… Kenapa? Kenapa ada daya magis yang begitu kuat untuk tidak diacuhkan begitu saja? Wajah-wajah yang lebih cerah daripada para malaikat di Sorga sana. Hanya pertanyaan mengapa tanpa pernah benar-benar ingin tahu apa jawabannya. Dan kemana ini semua ketika suatu tempat tersembunyi tidak semua yang dapat mencapainya? Kemana harus berlari dan berlindung? Lagipula,apakah fisik menjadi lebih diutamakan daripada keselamatan jiwa