Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Ayah

Aku kira hari ini udah selesai nulisnya. Masih lanjut lagi. Jadi ceritanya habis terngiang lagu yang judulnya ‘Ayah’-nya Seventeen . Terus nangis. Soalnya tiba-tiba kangen, kangen sama Daddy, kangen sama papa, kangen sama orang-orang yang bisa aku peluk. Kangen sama mereka yang masih sabar ngadepin putrinya yang kadang suka nakal, tapi tetap mau menerima aku apa adanya. Kangen kalau kadang dimarahin, dilarang ini  itu, walau pada saat itu ngedumel, tapi aku tahu mereka nggak pingin aku celaka. Kangen untuk setiap kali aku bisa punya waktu sama mereka dalam sempitnya waktu yang ada. Kangen, pokoknya kangen. Nggak pingin suatu saat, ketika aku udah habis waktunya di bumi ini sama mereka, aku belum melakukan apa-apa yang buat mereka seneng, buat mereka bangga, buat mereka nggak malu punya putri kaya aku. Kangen, kangen, kangen. Pingin peluk. Udah. Itu aja. ADIOS.

Status

Nah, disanalah mereka berdiri. Mereka memang cuma diam, sesekali memberi kata, “Semangat!” Tapi kali ini aku mau mencoba menjadi sesosok figure kakak yang kuat. Bukan, bukan aku yang kuat, aku lemah. Tapi DIA yang beri aku kekuatan. Aku nggak sok holy di sini. Habis, ngandalin siapa lagi kalau bukan TUHAN. Beberapa mencibir, katanya aku kelihatan rohani aja, padahal nggak. Aku nggak tahu bagaimana orang itu menilai, padahal ngomong aja nggak pernah, mendengar cerita aku aja nggak pernah. Jadilah, kemarin emosi berat, karena efek fluktuasi yang masih terjadi. Aku nggak HTS, nggak backstreet , nggak mengatas namakan agama sebagai alasan yang dipandang benar. Aku cuma nggak bisa cerita tentang alasannya karena kamu pun nggak akan ngerti. Gimana mau ngerti kalau kamu aja nggak denger. Orangtua kita saling tahu. Udah itu aja. Kita cuma LDR, dengan status yang jelas. Cuma emang subjeknya yang buat nggak jelas karena komunikasi seminggu sekali udah bagus kali tuh, ketemu at least  

Juni, Menyebalkan?

Sebenarnya males, kejadiannya berulang lagi. Bosen. Aku bilang ke daddy, aku benci Juni. Juni selalu meninggalkan luka tiap tahunnya. Dulu pernah kubuat status di FB tentang ketidaksukaanku pada Juni. Juni itu jahat. Juni membuat aku tua, Juni buat aku luka. Daddy bilang apa? “Setiap hari itu jahat, Mule. Mau Juni, mau Juli, mau Februari.” Terus aku tersadar, oke. Kalau pun hal ini nggak terjadi di deket-deket Juni, toh itu akan terjadi juga di bulan-bulan selanjutnya. Sebenarnya, berharap ini nggak bakal terjadi. Tapi sekalipun terjadi buat aku belajar dan mengerti juga, kan?!  ADIOS.

Salahkan Siapa?

Nggak bisa aku bahas secara langsung karena nggak tahu apa yang mau dibahas, mulai dari mana, berakhir di mana, dan bagian mana yang perlu diceritain, aku nggak tahu. Soalnya kelemahanku disini adalah lebih cepat berkata daripada berpikir. Nah, kalau lewat tulisan kan kalau ada yang salah bisa dihapus, ketik ulang, bisa dibaca, sortir ulang. Jadi ceritanya seminggu yang bolong-bolong nggak jelas, bikin bingung balik rumah atau nggak, soalnya Rabu dan Jumat sama-sama dapat jatah presentasi heboh di jam pagi hari nggak pake telat, kalau telat nanti diocehin dosennya. Males dengerin, males melihat berpasang-pasang mata tertuju. Tapi minggu ini beda, nggak ada keraguan buat stay di kosan, walau emang bener sih harus di kosan buat ngerjain tugas, karena kalau di rumah, bakalan leha-leha nonton Youtube, atau ngacir kesana-kemari. Yah, pokoknya sibuk deh. Alasannya simple . Karena aku sedang ngumpet . Ngumpetin sesuatu itu paling jago. Nggak bakal ada yang tahu kalau semalem nangis

Lagu Penuntun Malam (yang suram) #5

Since U Been Gone-Kelly Clarkson Here's the thing we started out friends It was cool but it was all pretend Yeah yeah Since U Been Gone You dedicated you took the time Wasn't long till I called you mine Yeah Yeah Since U Been Gone And all you'd ever hear me say Is how I pictured me with you That's all you'd ever hear me say But Since U Been Gone I can breathe for the first time I'm so moving on Yeah, yeah Thanks to you Now I get What I want Since U Been Gone How can I put it? You put me on I even fell for that stupid love song Yeah, yeah Since U Been Gone How come I'd never hear you say I just wanna be with you I guess you never felt that way But Since U Been Gone I can breathe for the first time I'm so moving on Yeah, yeah Thanks to you Now I get (I get) what I want Since U Been Gone You had your chance you blew it Out of sight, out of mind Shut your mouth I just c

Print Screen Twitter

Alkisah seorang pria sedang jatuh cinta pada seorang perempuan, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Bagaimana proses terjadinya kegalauan bertahun-tahun? Bagaimana pula akhir kisahnya? Simak laporan berikut... BAGAIMANA SETELAH MEMBACA INI? Ada saat perasaan pria ini galau, berharap, jujur, so sweet , stress. Menurut saya, perempuan itu beruntung (juga yah). Bagaimana perasaan anda ketika mengetahui perasaan orang lain yang selama ini tidak ter- expose ? Masih menurut saya nih, pria ini tidak berubah, at least , dia setia. Jarang kan yah punya pacar yang begitu... UHUY! Semoga pasangan ini nantinya bisa berbahagia terus yah, amin... ADIOS.