Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

GRADUATION!

Abang None dadakan Aduh, Graduation Time! LULUS! GIMANA PERASAANMU SAAT DI NYATAKAN “ANDA LULUS!” Huff... Perjalanan selama 3 tahun menempuh pendidikan di SMA berakhir baik kan walau belum sempurna karena belum mendapatkan posisi yang terbaik, but finally it was the end of the long journey in my senior high school. Banyak banget deh yang namanya pengalaman. Mulai dari ngurus ini dan itu dalam KIR yang membawa beberapa kemenangan dan kenangan. Cinta dan cita, membuat cerita yang tak pernah usai untuk diusut dan dibahas. Sampai pertikaian konyol yang menggemaskan tiada henti di RoKris. Maksudnya kami terlalu akrab dan bebas mengungkapkan pikiran. Wow, cuma organisasi ini yang bisa saling terbuka dan no Gab! Yah semua telah berlalu... Akhirnya tinggal saya dan kenangan. Baru aja kemarin itu kami semua warga SMAN 78 mengadakan pelepasan siswa-siswi. Nggak ada rasa haru. Yah lah. Kami yang belum diterima di PTN yang diharapkan masih harap-harap cemas sampai sakit peru

Handycam

Aku pingin banget punya handycam setelah aku punya kamera SLR. Duh, egois banget nggak sih? Eits, nanti dulu. Aku punya alasan nih. Aku pingin banget deh punya handycam soalnya aku mau ngerekam setiap momen terus disatuin menjadi suatu film dokumenter singkat. Isinya tentang semua orang di sekelilingku. Hem, orang-orang yang beruntung dong bisa jadi pemeran dalam naskah dramaku. Setelah kurenungkan, kita semua ini kan aktor dan aktrisnya TUHAN. DIA sutradanyanya, kita jalankan sesuai skrip naskah yang sudah ditentukan buat kita masing-masing. Tapi bedanya, cerita DIA terlalu rumit, terlalu sempuran buat dipikirkan oleh aku yang mau mengikuti jejakNYA jadi pembuat film. Habisnya, TUHAN buat dengan berbagai improvisasi yang melatih dan menguji para aktor dan aktrisNYA supaya makin meningkatkan kualitas aktingnya. Lebih terlihat natural, original, makin sempurna. Hem, hem... Perenungan tadi malam adalah perenungan yang panjang. Tapi waktu mau diketik lagi kok kaya blank ? Setiap yang aku

Negeri Impian

Alkisah sebuah negeri di jaman prasasti Yang dulu hijau makmur gemah ripah loh jinawi Namun tiba-tiba datang raksasa sakti Menghancurkan negeri adu domba sana sini Raksasa tertawa ha ha ha ha ha ha Gembira karena membuat orang-orang menjadi sengsara Rakyatpun menangis hi hi hi hi hi hi Satria bertikai membela diri dan golongannya sendiri Adakah negeri impian negeri hayalan Negeri yang ku dambakan Di sana tak ada perang dan kejahatan Rakyatnya aman dan tentram Menyenangkan.. mengasyikkan.. o.. ow Menyenangkan.. mengasyikkan.. o.. ow Nafsu serakah raksasa semakin menjadi Tiga kali sehari dia minta upeti Hooow raksasa tertawa Perut buncit kayak demit Bikin lari terbirit-birit Adakah negeri impian negeri hayalan Idaman semua orang Semua cukup sandang pangan Bergandengan tangan Menjunjung persaudaraan Menyenangkan.. mengasyikkan.. o.. ow Menyenangkan.. mengasyikkan.. o.. ow

When You Believe

Many nights we¡¯ve prayed with no proof anyone could hear In our hearts a hopeful song We barely understood Now we are not afraid Although we know there¡¯s much to fear We were moving mountains Long before we ever knew we could There can be miracles When you believe Though hope is frail It¡¯s hard to kill Who knows what miracles You can achieve When you believe Somehow you will You will when you believe In this time of fear When prayer so often proved in vain Hope seemed like the summer birds Too swiftly flown away Yet now I¡¯m standing here With heart so full I can¡¯t explain Seeking faith and speaking words I never thought I¡¯d say There can be miracles when you believe Though hope is frail It¡¯s hard to kill Who knows what miracles You can achieve When you believe Somehow you will You will when you believe... A-shi-ra la-do-nai ki ga-oh ga-ah (I will sing to the Lord, for he has triumphed gloriously) A-shi-ra la-do-nai ki ga-oh ga-ah (I will s

TUHAN, Tolong...

Sebenarnya, untuk menulis setiap satu kata di cerita kali ini seperti tiap sayatan pisau yang mengiris hati. Setiap ketikan hanyalah seperti tetesan air mata di pipiku yang nggak bisa berhenti mengalir biar kuhapus berkali-kali. Aku mencintai dia, hanya dia yang kucinta. Belum pernah kutemukan seseorang seperti dia. Tiap kali di benakku, aku ingin selalu bersama dia, melewati hari demi hari dengannya dan menghabiskan waktuku bersama dia. Tapi kenyataannya nggak bisa. Nggak pernah bisa, sampai saat ini. Aku hidup dibalik bayang-bayang. Aku hidup melawan bayang-bayang. Aku nggak mungkin bisa menang. Bayang-bayang itu membututi, mengejarnya ke manapun dia pergi. Aku nggak bisa melawan bayang-bayang. Sesuatu yang nggak nyata, sesuatu yang ada tapi tak tersentuh. Bayang-bayang itu adalah masa lalunya. Jadi, bagaimana aku melawannya? Aku melihat tubuhnya tapi aku nggak merasakan dia benar-benar ada di sini. Aku menatap matanya tapi tak ada pancaran sinar di sana. Aku melihat hidungnya,

Air Mata

Air mata... Seseorang meneteskan air matanya membuat aku merenung... Aku mencoba mencari tahu sebenarnya air mata itu dikeluarkan secara spontan atau secara sadar, dikendalikan saraf sadar atau saraf autonom. Ternyata kelenjar air mata normal membasahi mata secara normal. Fungsi dari kelenjar air mata itu sendiri untuk mencegah mata kering dan melicinkan bola mata, mengurangi gesekan saat berkedip. Itu kalau pengeluaran air mata secara normal, secara spontan, tanpa disadari. Tapi aku masih bertanya-tanya, mengapa orang bisa menangis? Apakah dia tidak sadar kalau dia menangis? Lalu aku duduk di depan laptopku untuk mulai menulis ini. Aku kenal seseorang. Kami sudah lama saling tahu satu sama lain tapi baru kenal tahun lalu. Aku melihatnya menangis, lalu aku bertanya padanya kenapa dia menangis? “Aku tak tahu kenapa aku menangis, Le. Aku nggak pantas untuk nangis hari ini. Seharusnya aku bahagia, seharusnya hari ini aku bersyukur. Mensyukuri bahwa teman lamaku yang hilang mengab

Pasar TB

Ini pengalaman yang lain lagi. Jadi sesuai dengan judulnya yaitu pasar TB, aku bersama mama pergi ke pasar TB. Kenapa yah nama pasarnya TB, kenapa nggak BT atau BB? Mungkin TB itu singkatan dari Toko Bangunan, karena banyak toko bahan bangunan di sekitar sini. Kalau BT, nanti pada marah-marah semua pedagangnya. Kalau BB, ugh, bau badan tuh, bisa pada pingsan deh. Pengalaman ke pasar sih biasa-biasa aja. Liat pedagang-pembeli, jual-beli, bayar-kembali, ada barang ada harga. Yang nggak enaknya sih ke pasar itu, yang bawa barang belanjaan aku. Ugh, berat. Soalnya aku kan masih muda nih, masih kuat. Kan kasian mama mesti bawa barang belanjaan. Biasanya di pasar tradisional kaya gini kan tawar menawar. Yang aku heran lihat mama belanja itu, mama jarang nawar barang, bahkan hampir nggak pernah kali tuh. Alhasil, mama sering dikasih barang lebih, bonus, bahkan diskon tanpa diminta. Wah, enak juga kali yah. Eit, tunggu dulu. Namanya juga pasar. Ini hanya sekedar permainan dan

Jogging

Hari libur setelah ujian memang terasa asyik. Setelah menempuh berbagai hari-hari penuh dengan ketegangan, akhirnya ada pula waktu untuk melepas lelah. Yang lelah bukan cuma fisik tapi juga otak. Walaupun libur telah tiba, sepertinya tidak ada kata libur untuk jantung yang dak dik duk der menunggu pengumuman kelulusan Ujian Akhir Nasional ditambuh dengan SNMPTN Undangan. Fiuh, nggak ada waktu untuk benar-benar santai, sepertinya. Soalnya hidup terus berjalan. Waktu itu kejam. Dia bisa berjalan maju tapi nggak pernah mundur. Dia tidak bisa diperintah manusia, tidak bisa berhenti. Tapi aku tahu, di suatu masa dulu, waktu bisa diperlambat. Bek tu topik, jadi selama libur ini nggak ada istilah santai. Tiap pagi bangun jam 5 buat jogging, jam 8-nan siap-siap les. Siang di rumah, ngojek. Sore jam setengah 7 les lagi. Malam, belajar, ngerjain soal-soal, kadang utak-atik di internet. Jadi, yang mau dibahas sesuai judul nya adalah jogging. Awalnya males banget. Bayangin