Langsung ke konten utama

Pasar TB

Ini pengalaman yang lain lagi.


Jadi sesuai dengan judulnya yaitu pasar TB, aku bersama mama pergi ke pasar TB. Kenapa yah nama pasarnya TB, kenapa nggak BT atau BB?
Mungkin TB itu singkatan dari Toko Bangunan, karena banyak toko bahan bangunan di sekitar sini. Kalau BT, nanti pada marah-marah semua pedagangnya. Kalau BB, ugh, bau badan tuh, bisa pada pingsan deh.

Pengalaman ke pasar sih biasa-biasa aja. Liat pedagang-pembeli, jual-beli, bayar-kembali, ada barang ada harga.
Yang nggak enaknya sih ke pasar itu, yang bawa barang belanjaan aku. Ugh, berat. Soalnya aku kan masih muda nih, masih kuat. Kan kasian mama mesti bawa barang belanjaan.





Biasanya di pasar tradisional kaya gini kan tawar menawar. Yang aku heran lihat mama belanja itu, mama jarang nawar barang, bahkan hampir nggak pernah kali tuh. Alhasil, mama sering dikasih barang lebih, bonus, bahkan diskon tanpa diminta.
Wah, enak juga kali yah.
Eit, tunggu dulu.
Namanya juga pasar.
Ini hanya sekedar permainan dan taktik agar terlihat murah.

Nggak ngerti?
Biar aku jelaskan.
Harga yang pertama kali ditawarkan sudah dinaikkan sedikit dari harga pasaran umum. Lalu karena tidak terjadi tawar menawar, biar pembeli seneng dan balik lagi belanja di tempat itu, dikasihlah bonus atau diskon supaya dikira, "Wah, pedagang di sini baik, kasih bonus atau diskon. Nanti belanja ke sini lagi ah."
Padahal, pembeli kena tipu.
Nggak kena tipu juga sih, namanya juga pedagang, berusaha menjual dan mendapat untung. Kalau nggak dapet untung mau dapet uang buat balik modal dari mana? Yang ada juga rugi, bangkrut, anak nggak sekolah, istri marah-marah, suami jadi pengangguran. Waduh...!

Nah, tentu saja aku berpikir-pikir. Apakah benar, orang baik itu banyak yang suka?
Mungkin iya. Apakah kasus mama disebut timbal balik yang menguntungkan? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Kalau nggak memberi pada orang itu, kecil kemungkinan akan ditolong balik. Apakah dengan kebaikan itu kita bisa dijamin hidup enak dikemudian hari? Hem, ini perlu dipertimbangkan. Mungkin benar hukum tabur tuai itu, mungkin bisa berlaku.

Apakah mungkin dengan berbuat baik saja orang bisa masuk surga yah?
Bukankah di mana kita ditempatkan itu bukan karena perbuatan baik kita tapi karena kasih karunia DIA? Terserah DIA dong, manusia itu kan ciptaanNYA. Neraka dan surga ciptaanNYA juga. DIA-lah yang berkuasa.
Nah, bener kan, bukan karena kita berbuat baik. Ini kan logikanya. Lagian, ini bukan kata saya kok, tapi kata Buku Tua.
Apa sih Buku Tua itu? Buku Tua itu sudah ada lama banget(namanya juga udah tua), isinya kata-kata Sakti dari SANG MISTERIUS tapi keabsahannya 100%!

Loh-loh-loh, kok jadi bahas ini yah?

Yah intinya, ada orang yang mau mati buat orang baik(karena merasa diuntungkan) tapi belum tentu ada yang mau mati buat orang benar.
-Dikutip dari Buku Tua-

So, apa kita berhenti berbuat baik aja?
Mana sih yang benar?
Duh, kok jadi bingung...

Itulah pr kita bersama untuk mencari yang benar. Eh, salah, pr anda deh untuk mencari.,

Jadi, selamat mencari yang benar. Syukur-syukur sebelum ajal menjemput.

Wuih, serem banget sih kata-katanya.
Habisan, manusia kalau ga dipecut(baca:ditakut-takutin, diperintah) nggak bakal muv on(baca:gerak, jalan).

Haha...

Just my words.

Terserah pembaca bagaimana menanggapi dan mengkritik.
Menganggap ini serius atau sekedar angin lalu.

Eh, aku lagi maskeran timun dengan tetesan darah(kerenkan?).
Udahan dulu sampai di sini.

Adios.,,,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and