Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Tobacco's Day

Tobacco’s day ... Yang terbanyang di benak aku, kalau semua perokok berhenti merokok hari ini, berapa kerugian yang dialami oleh berbagai perusahaan rokok di seluruh dunia? Aku bukan orang yang anti rokok, walau sama sekali tidak mendukung rokok itu sendiri. Yang aku nggak suka dari rokok adalah karena asapnya yang bau dan bisa buat rambut dan baju bau. Itu aja alasannya. Sampai aku berpikir, apa ke dalam rokok dimasukan parfum aja biar asapnya nggak bau. Makin beracun aja rokok itu. Karena di sekelliling aku banyak perokok membuat aku menjadi perokok juga, perokok pasif tentu saja. Agak kurang setuju dengan judgement sekelompok orang yang bilang bahwa perokok itu nggak ada otaknya. Emang sih sel tubuh jadi rusak, sebagian, belum seluruhnya, secara sains-nya begitu. Tapi beberapa orang menunjukkan anomali, bahwa dengan rokok dalam kehidupan mereka, mereka tetap dapat berkarya dan berprestasi. Bukan berarti aku bilang kalau merokok itu bikin kita makin kreatif, hanya mau men

Pemetaan Sederhana

Baru menemukan sebuah buku yang terkait dengan informasi genetik dari sebuah virus kecil yang ukurannya hanya beberapa mikron saja namun memiliki begitu kerumitan penyusun dirinya itu. Ada 5.386 pasangan basa sebagai gambaran dari jumlah informasi yang tekandung dalam DNA virus, sementara untuk bakteri E. Coli saja mempunyai 4 juta pasangan basa dan akan membutuhkan 740 halaman buku ukuran b5 untuk dicetak penulisannya. Padahal materi penyusunnya sederhana, hanya berulang dan terdiri dari kombinasi yang sangat beragam dan mempunyai kharakteristik tersendiri. Merasa luar biasa pada Sang Pencipta bahwa IA menjadikan sesuatu bukan hanya ‘kebetulan’, tapi segala sesuatu telah dirancang sedemkian rupa sesuai dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Wow, luar biasa! Untuk hal sekecil itu saja, DIA teramat peduli yah, apalagi untuk membentuk seorang manusia secara utuh! Peneliti melakukan berbagai riset dalam jangka waktu yang sangat panjang untuk menemukan pemetaan informas

Obrolan Tua

Lingkungan tempat di mana aku bertumbuh yang membentuk aku menjadi, bagaimana aku saat ini, walau pertanyaan “Siapa aku?” masih merupakan suatu misteri yang (mungkin baru) akan terkuak di ujung jalan kehidupan seorang manusia. Kalau kamu tahu aku, bagaimana saat aku dalam kegiatan sehari-hari, dalam perkuliahan saat ini khususnya maupun dalam kehidupan di rumah atau bangku sekolah tempo dulu, aku yah seperti saat ini yang kamu lihat dan rasakan. Sebagai anak perempuan paling kecil dalam satu angkatan yang sama, dalam era orde lama gaya Soekarno, aku adalah yang termuda, yang dimanja tapi sekaligus menjadi anak perempuan yang paling keras dididik. Maksudku, untuk ukuran anak perempuan 7 tahun, aku harus mempunyai pikiran minimal seperti anak 9 tahun. Aku harus bisa mandiri dan menjaga sikap. Bagaimana cara aku berinteraksi, itu yang disorot. Bagaimana tidak?! Teman sepermainanku yah kakak-kakak sepupuku yang usianya jauh diatas aku. Disaat teman di sekolah belum tahu apa itu j

Team Building-TMII

Team Building MUN 2013 kali ini ke TMII, Jakarta Timur. Dalam timbul ini, kita diajak jalan keliling TMII yang super luas itu, berkali-kali, masuk keluar anjungan yang ada di sana. Anjungan itu seperti rumah adat percontohan dari tiap provinsi di Indonesia dan khas tiap daerahnya serta ada peralatan yang menjadi bagian budaya daerah tersebut. Waktu berada di anjungan rumah adat Batak Toba, langsung merasa bangga lantaran Daddy dan Ibu berasal dari sana. Waktu berada di anjungan Kalimantan Barat, langsung merasa bangga juga karena Mama dan Papa berasal dari sana. Setiap daerah punya ciri khas sendiri dan ada beberapa hal yang  malahan baru aku tahu dan aku pelajari dari anjungan-anjungan itu. Ternyata suku-suku di Indonesia ini masih kental dengan okultisme. Perpaduan dua kebudayaan itulah yang menghasilkan aku, putri mereka yang seperti ini... J Rumah Adat Batak Toba Rumah Adat Toraja Ngomong-ngomong soal mereka, ada beberapa persamaan respon mereka terhadap penampilan

Lagu Penuntun Malam #2

Menghargai waktu? Kenapa yah perlu? Entahlah, karena lagu ini... And the thought crosses my mind If I never wake up in the morning Would she ever doubt the way I feel About her in my heart If tomorrow never comes Will she know how much I loved her Did I try in every way to show her every day That she's my only one And if my time on earth were through And she must face this world without me Is the love I gave her in the past Gonna be enough to last If tomorrow never comes Lagu yang ingetin aku tentang, “Bagaimana kalau besok udah nggak bernyawa? Sebelum hal itu terjadi, udah ngelakuin apa aku? Apa sesuatu berharga dan bermanfaat buat orang lain? Atau sekedar hal sia-sia buat nyenengin diri sendiri aja? Apa udah minta maaf kalau salah dan udah mengampuni orang lain juga?” Dan sesuai lagu itu, “Apa kita udah ngaku kalau kita mencintai seseorang ke orangnya langsung?” If I never knew you If i never felt this love I would have no inkling of

Uji Dapur #2 #birthdayedition

Dalam rangka ulangtahun ke-13 David Hansen Gouwin, anak laki-laki semata wayang dalam silsilah keluarga Gouw, maka seorang kakak yang cantik rupawan dan baik hati bernama Felicia Virgana, membuat sebuah uji dapur baru, KUE TART ulangtahun. Alih-alih mempersiapkan kue beberapa hari sebelumnya, hiasannya dibentuk sehari sebelumnya, atau pagi dini hari, entahlah, saya tidak turut campur tangan dan tidak ada di TKP. Bagian dalam merupakan brownies kukus rasa pandan, 2 lapis, direkatkan dengan selai coklat Ceres (sebut merk). Lapisan atas diberi keju cheddar merk Kraft diparut, hiasan dibagian pinggir merupakan coklat putih yang dibentuk dan dipadukan dengan coklat hitam. Tiang penyangganya berupa Astor , dan bulat-bulat manis berwarna-warni adalah Cha-cha . Papan namanya juga berupa coklat putih dan tulisannya dari coklat hitam. Yang menjadi kejutan adalah di dalam brownies terdapat corn flakes . Please jangan tanya rasa! Saya di Depok dan belum coba untuk cicip homemade ala

Lethologica

Sebenarnya, sudah lama aku tahu kalau aku (kemungkinan terbesar) mengidap kelainan ini. Mungkin bagi orang lain ringan, iya sih, bukan sesuatu hal serius yang perlu dikhawatirkan, hanya saja agak mengganggu kalau memang lagi kambuh. Nama kelainan itu Lethologica . Apa itu Lethologica ? Dari dua kata awal, lethal yang artinya dapat menyebabkan kematian, dan logical yang artinya kemampuan berpikir atau bertindak. Jadi secara garis besarnya, Lethologica adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kematian dalam berpikir dan bertindak. Menurut Wikipedia.com, “Lethologica  is  a  psychological disorder that inhibits an individual's ability to articulate his or her thoughts by temporarily forgetting key words, phrases or names in conversation."   Untuk memperjelas pengertian tersebut, berikut cuplikan case tentang Lethologica . Dumb: You know the word for when you can’t remember a particular word but you know what it represents? Dumber: No. What’s the word?   Dumb:

Wedding Syndrome

Ini mungkin sindrom karena sedang booming pernikahan anak-anak gadis di keluargaku. Kakak sepupu tertua sudah menikah, Desember 2012 kemarin. Sementara kakak sepupu dan kakak kandung perempuanku juga sedang merencanakan pernikahan dan prepare ini itu. Ini bener-bener jadi sindrom pernikahan yang akan mewabah dan tentu saja, siapa yang kena imbas? Aku! Halo, aku seorang gadis manis cantik dan lucu berumur 19 tahun, seorang remaja ceria yang masih sangat belia. Kalau ditanya, “Berapa umurmu?” Aku dengan senang hati akan menjawab, “Belasan!” Merasa muda, jiwa muda, semangat muda. Semuanya muda. Muda itu identik tidak ada keriput. Tapi masalahnya bukan karena aku akan berumur 20 tahun, yang kalau ditanya, “Berapa umurmu?” Aku akan menjawab, “Puluhan tahun.” -____-“ Tak bisa menentang waktu yang kejam. Yang jadi masalah itu bermula dari pertanyaan seorang tante aku yang mengingatkan seolah-olah aku akan segera menjadi tua, dan orang tua identik dengan, MENIKAH. Waktu itu pesta

Berjuang!!!

“Ga saya kasih izin.” Itulah kalimat yang membuat saya shock malam itu. Langsung terbayang di otak saya seperti perkataan mama atau papa ketika mereka tidak membolehkan saya untuk mengikuti suatu kegiatan, atau tidak membolehkan saya membeli barang yang saya sukai, dan saya akan menangis. Letih, semua orang hidup lelah dengan beban dalam kehidupan mereka masing-masing. Dan tentu saja, hari itu saya juga, harus berdiri berimpitan dengan beratus-ratus orang dalam suatu ruangan kecil yang bergerak bernama bus. Panas, gerah, dan saya tidak suka. Hari itu akan dimulai dengan sebuah tes. Dan semuanya butuh perjuangan. Singkat cerita ketika ujian telah usai dan malam itu ketika harus menerima sebuah berita, “Anda maju ke tahap berikutnya.” Membuat saya berseru girang, 5 menit. Yah, hanya sekejap mata saja. Ketika melihat jadwal yang harus saya hadiri besok, sore, tepat bersamaan dengan jadwal saya maju presentasi, saya harus memilih. Di saat itu saya benar-benar berpikir, BBM deng