Langsung ke konten utama

Tentang Waktu


Mesin waktu yang dimiliki manusia adalah ingatan dan mimpi. Jika kita ingin pergi ke masa lalu, kita hanya perlu mengingatnya. Sedangkan jika kita ingin pergi ke masa depan, kita hanya perlu bermimpi.
Mengutip salah satu pernyataan dari seseorang, saya setuju dengan pendapat itu. Dari dulu orang sering sekali memikirkan bagaimana menemukan mesin waktu untuk memperbaiki masa lalu atau ingin melangkah ke masa depan untuk melihat seperti apa kehidupan setelah hari ini.
Menurut saya, mesin waktu seperti diimajinasikan dalam film kartun Doraemon, bukanlah hal yang perlu untuk dipermasalahkan.
Toh, hari ini ada karena ‘kesalahan’ masa lalu dan masa depan tak mungkin ada tanpa menjalani hari ini.
Kalau begitu dapat kita simpulkan secara langsung bahwa,
“Jalani saja hari ini dengan sebaik-baiknya bila tidak mau menyesal di masa depan dan tidak membuat kesalahan di masa lalu.”
Mengutip pernyataan seseorang lagi,
“Hari besok adalah hari kemarin yang kau khawatirkan.”
Untuk mengerti kata-kata itu, perlu menyita sepersekian waktu saya dan baru saya mengerti. Kalau besok adalah hari yang kita khawatirkan saat hari ini, “Besok gimana yah?” Tapi begitu besok menjadi ‘hari ini’, bukan lagi sesuatu yang kita khawatirkan seperti kemarin karena kita jalani hari ‘besok’ (hari ini sudah berganti mejadi esok hari) saat ini. Kejadian itu berulang lagi. Besok kita khawatir tentang lusa bagaimana dan bagaimana.
Kalau tidak mau menyesal, jalani hari ini sebaik-baiknya. Selama dapat dikatakan hari adalah ‘hari ini’, jalani sebaik-baiknya.
Ada yang bilang juga mengenai kehidupan seseorang. Lahir dan mati, siapa yang dapat memperkirakan. Hanya untuk memperkirakan saja loh. Bisa saja sedetik kemudian setelah anda membaca ini anda meninggal atau bagi ibu hamil, sedetik kemudian anda melahirkan. Maka itu, waktu itu kejam!
Jam kehidupan, diputar sekali dan tak seorangpun tahu kapan kan berhenti. Sadarilah kawan, hidup ini tak berulang, sekarang waktunya yang kau miliki, s’karang waktunya...
Sebuah lagu mengenai kehidupan yang tak pernah bisa diprediksi.
Jadi, masih perlu mesin waktu? Masih perlu khawatir tentang hari esok?
Well, jalani saja hari ini dengan sebaik-baiknya.
Jangan lupa mengucap syukur, setiap hari, bahwa satu hari lagi telah diberi kesempatan untuk bernafas.
ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and