Langsung ke konten utama

Berjuang part 3

Setelah itu berbagai kejutan menanti.
Suatu malam di hari Selasa, datanglah rombongan saudara-saudariku tercinta.
Kucluk-kucluk.
Aku seneng banget karena udah lama banget nggak ketemu mereka karena aku mesti kerja kan supaya menambah uang saku-lah setidaknya karena gaji yang nggak seberapa juga sih tapi aku seneng kok dengan pekerjaanku dan menikmati. Karena aku tahu, aku bekerja untuk siapa. BAPA kok yang udah nempatin aku di sana dan ngasih aku kerjaan. Aku tahu bakal dapet sesuatu dan belajar sesuatu di sana.
Oke, karena aku kerja (magang) dari jam 9 masuk sampe jam 5 tidak teng-teng keluar, dari Senin-Sabtu, aku yah susah lah punya waktu luang. Rasanya gregetan juga. Aku kan biasanya deket-deket dan ketemuan sama saudara-saudara aku tuh. Nggak biasa aja kaya gini. Ini pasti dipersiapin BAPA juga buat aku supaya waktu nanti aku kos kuliah di Depok sana nanti, aku yah udah harus terbiasa menahan rindu (cie i lah).
Saudara-saudariku dateng dengan senyum-senyum gitu. Aku seneng. Hem, hem. Aku mengendus bau-bau sesuatu nih. Dan setelah berbicara dan kesan pesan, terus si Mr.Right(kanan) menyerahkan amplop berisi uang. Aduh aku terharu, tadinya nggak mau nangis dan ada acara kaya gitu, eh mama aku langsung nangis, hiks. Oke, aku menambah kehebohan dengan ikut-ikutan menitikkan setetes saja air mata.
Ngek....
Aku terharu...
Makasih BAPA, aku bener-bener bersyukur banget. Betapa pedulinya mereka sama aku, padahal aku tahu, uang mereka yang mereka kumpulkan itu dari uang jajan, hasil kerja tapi rela diberikan gitu aja buat aku. Buat aku kuliah loh. Emang apa yang selama ini udah aku lakuin ke mereka? Nggak ada.
Tapi satu yang sama-sama kami mengerti. Kami mengenal KRISTUS dan kasih-lah yang diajarkanNYA pada kami. Antar sesama saudara terutama. Bukan karena perbuatan kami, kami dimenangkan, melainkan karena kasih karunia DIA-lah kami ada sebagaimana kami ada saat ini. Karena kami kenal siapa TUHAN kami. Maka itu, itulah alasan saudara-saudariku melakukan hal itu. Jujur, jumlah yang diberikan kata mereka tidak seberapa, itu bohong! Jumlahnya banyak bagiku.
Menurut pengakuan seseorang, mereka memberi dengan ikhlas, kesepakatan bersama. Padahal saat itu, mereka juga sedang masa seret uang. Mereka memberi dari kekurangan mereka. Aku jadi teringat kisah wanita miskin yang memasukkan dua dinar ke dalam kotak di Bait Tuhan. Kecil, nggak seberapa dibanding orang kaya yang memberi sangat besar. Tapi apa kata Yesus?
Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. (Markus 12:43)
Bukan aku yang menjanjikan tapi BAPA-lah yang menyediakan semua. Aku bener-bener nggak tahu uang aku kuliah dari mana. Nah, BAPA yang cukupkan. Saudaraku di Kalimantan yang mendengar kabar aku kuliah di Depok memberi selamat dan mengirimkan uang juga.
Sungguh, mujizat itu bukan hanya karena orang lumpuh berjalan, orang buta meliha, orang tuli mendengar. Bukan sekedar itu. Tapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu, itulah mujizat. (dikutip dari kata-kata seseorang, saudaraku, adikku yang dulu rapuh namun sekarang dikuatkan dalamNYA, suatu saat kalau dia baca, dia akan tersenyum, aku harap).
Dan semua masih terus berlanjut sampai hari ini, aku bekerja namun kusempatkan waktu untuk berkumpul bersama saudara-saudariku dan mendengar untuk mendapat sesuatu yang paling berharga yang tak dapat ditukarkan oleh apapun di dunia ini. Sebab sifatnya adalah kekal, abadi.
Sungguh, percayalah pada DIA yang memberi kamu kehidupan. Masakan DIA yang menciptakan kamu seolah-olah kau anggap tak mampu memeliharamu juga?
DIA, TUHAN yang hidup, YESUS KRISTUS namaNYA. RAJA diatas segala raja. BAPAku yang si sorga.  J

ADIOS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and