Langsung ke konten utama

Sekilas Mengenai Dunia yang Sebentar

Tadinya di sela waktu yang bersisa dan lenggang karena kerjaan yang jauh lebih santai dan slow, diakibatkan karena posisi dan job desc, dan fakta kalau bentar lagi libur, menyebabkan aku kembali pada laptop untuk mengetik kembali.
Banyak banget ide yang lagi-lagi sudah tumpah dan berceceran di jalan, atau menguap bersama udara ketika mandi (eh).
Pada akhirnya, ketika kesempatan untuk menulis itu datang, tidak jadi lagi menuangkan ide brilian.
Sekali lagi, blog ini kembali diisi oleh cuap-cuap dari saya yang entah mengapa masih tetap digubriskan oleh para pembaca yang setia.
Add Line, Instagram, Facebook aku yah…

Oke, ceritanya, aku udah mau pisah dengan beberapa kawan yang aku kenal setahun belakangan ini. Banyak kisah sih, dimulai dari penerimaan diiringi dengan prasangka negative dari aku, yang pada akhirnya terus menerus aku lawan pikiran itu dan aku digodok di sini bagaimana hidup dengan tenggang rasa yang tinggi.
Dunia itu memang seperti itu. Masing-masing mencari posisi aman untuk tidak menjadi pihak yang disalahkan. Sebenarnya, mudah saja, kalau tidak mau disalahkan, kerja dengan benar dan Sempurna! Pada hakekatnya, mana ada manusia dan segala pekerjaannya sempurna kalau bukan TUHAN sendiri yang SEMPURNA. Jadi konklusinya, yah pasti salah dong karena kan tidak ada manusia yang benar dan sempurna.
Dunia ini masih ditutupi awan-gemawan, makanya, banyak orang yang masih berlindung di balik awan, dikiranya akan tetap seperti itu? Padahal ketika matahari muncul dan langit kembali cerah, awan mendung itu tak lagi punya kuasa buat menutupi kesalahan. Lagipula, sepandai-pandainya tupai melompat, bakalan jatuh juga, atau sepandainya menutup mayat, akan tercium juga (dimumikan saja).
Tapi…overall, it is okay kok selama itu nggak ganggu kepentingan orang lain (yang nggak mungkin terjadi). Nah, karena tingkat ketidakmungkinannya itu mencapai 99,99%, jadi menjadi tidak oke karena pasti akan merugikan. So, Stop do that thing.
Karena ter-distract mau dikasih makanan, akhirnya aku buyar deh fokusnya. Udahan ah…
ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and