Langsung ke konten utama

30 Juni 2012



30 Juni 2012
Telah terjadi SIDANG PARIPURNA!
Setiap orang yang duduk dalam sidang paripurna itu, menahan nafas mereka masing-masing ketika jaksa terus menerus memberikan tuntutan berdasarkan pasal-pasal yang berlaku dan mereka-ulang, kejadian yang berlangsung 2 tahun silam.
Aku-lah menjadi terdakwa dan harus menerima keputusan Hakim yang mutlak. Di hadapan Yang Mulia, aku tidak bisa mengelak, apalagi berbohong bahwasannya aku pernah mengucapkan suatu janji yang kini harus aku bayarkan. Janji adalah utang yang harus dibayarkan. Kepada siapa aku berutang itulah aku terikat.
Hingga pada akhirnya, aku mengakui dan mengatakan ‘Ya’ untuk melunaskan utangku, setiap nafas bisa kembali normal, dan setiap wajah bisa kembali lega. Hanya aku yang duduk dalam kegusaran dan akulah satu-satunya orang yang tidak merasa kelegaan itu.
Aku berharap, aku punya pengacara yang bisa membelaku, tapi tidak ada. Aku dibiarkan sendiri. Pengacaraku hanya duduk diam dan memperhatikan.
Sesusah sidang, aku kembali duduk berhadapan dengan pengacaraku. Kubilang, bahwa hidupku tidak lagi akan sama seperti sebelum sidang ini terjadi dan sebuah keputusan dihasilkan. Dia bilang, tentu saja hal itu pasti terjadi, tapi menuju ke arah yang lebih baik. Katanya aku akan bahagia, tapi bagiku, apa arti bahagia itu sebenarnya.
Dalam tahun-tahun aku menjalani hidup dengan membayar utang itu, aku benar-benar tidak bebas. Aku seringkali membangkang, tapi peraturan yang menjaga aku tetap di jalur yang benar, dan aku tidak punya kuasa untuk melawan hukum. Aku benar-benar adalah seorang tawanan. Aku menangis dan aku menderita. Aku pikir, begitulah seterusnya akan kujalani hidup.
Seiring berjalannya waktu, hari berganti menjadi minggu, lalu bulan dan menahun, aku belajar bagaimana mengihklaskan diri, membuka pintu hati, dan menyadari bahwa perkataan itu berkuasa dan aku akan selalu menjaga ucapanku untuk tidak menjadi orang yang serampangan. Bagaimana menyikapi masalah dengan ucapan syukur, yang pastinya bagi orang lain, hal itu dipandang sebagai sesuatu yang tidak wajar.
Empat tahun hal itu berjalan, walau benar-benar bisa aku menyadari yang berharga dari semua kisah ini adalah bagaimana aku belajar dan mendapatkan nilai hidup dari sebuah ketaatan. Memang, ujung dari jalan ini masih belum terlihat, tapi bukankah berharap pada sesuatu yang belum terlihat itu adalah iman? Karena dari itu, iman yang akan menuntun pada ujung jalan yang sebelumnya dikatakan, ‘Selamat dan Berbahagia.’

ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and