Langsung ke konten utama

Menjelang Tidur dari Tidak Tidur Sebelumnya

Setelah melek 23 jam, hampir mendekati 24 jam online tanpa tidur (tidur bentar sih di kereta), akhirnya draft skripsi yang sudah di revisi berhasil di jilid 3 rangkap (menyusul 1 rangkap lagi hari ini) dan diserahkan ke masing-masing penguji.
Bener-bener ke-tepa sisi deadliner-nya, entah siapa. Dan disaat-saat seperti ini, tentulah secangkir kopi menemani santapan kudapan sore (lagi).
Ini kebiasaan dopping yang dulu selalu aku lakukan pas di kosan, mengingat laporan berjubel yang nggak bisa ditolerir untuk tidak dikerjakan barang sekali saja absennya. Sebenarnya, aku mendisiplinkan diri sendiri biar nggak telat-telat-an ngumpulin laporan, walaupun sering banget dinilai tidak sesuai dengan kinerja, sometimes terlalu rendah untuk usaha ekstra, kadang terlalu tinggi untuk usaha minim.
Kopi memang sehat diminum, dalam keadaan perut tidak kosong melompong, semisal baru melek mata sudah langsung minum kopi. Aje gile, masih terlentang, baru melek, udah minum kopi, kan bakalan tumpah membasahi kasur, kecuali minumnya pakai botol bayi (oke, menyimpang).
Sebenarnya, efek kurang tidur membuat aku nge-blank banget. Tiap kali bangun dari tidur ayam-ayam-an di kereta, tiap kali juga muka cengo dan tampang bloon (walau nggak ngaca, tapi kayanya iya) dan selalu nggak ngeh dengan keadaan sekitar. Contoh, waktu itu ketemu Bercus, Andrew, Andai (tadi pagi) dan nggak sadar kalau nggak disapa duluan. Maaf yah, aku bukan sombong, aku beneran beler sehabis bangun tidur.
Ngomong-ngomong lagi soal dopping, dulu itu dikosan pasti selalu tersedia kopi bubuk, mulai yang instan, per sachet, sampai bener-bener biji kopi yang digiling dari wilayah Tanjung Enim sana, oleh-oleh kalau Abang pulang ke sana. Entah sejak kapan, kebiasaan ngopi itu memudar, digantikan berbagai jenis teh-teh-an, herbal, hijau, hitam, biji, serbuk, kantung, kotakan, dan lain sebagainya, ada! Ini si mama kalau bawain makanan ke kosan nggak nanggung-nanggung. Mengingat tubuh yang semakin menggempal kalau dibawain camilan berlebih (aku suka makan), dimana tradisi kudapan sore biasa dilakukan kalau di rumah, dengan snack seperti kue, biscuit, siomay, bakpao, dan lain sebagainya, akhirnya camilan itu diberhentikan (untuk sejenak).
 Setelah baca beberapa kali lagi tulisan random ini, sepertinya aku lagi fly high karena otaknya lagi nggak bisa diputer banyak-banyak, butuh tidur. Oh yah, karena efek kurang tidur ini, aku harus pakai kacamata dua hari ini, ditambah tadi ketiduran di kereta sampai bablas ke stasiun terujung, terus balik lagi dengan kereta yang sama. Awkward!
Sampai sini dulu. Lain kali kalau ada yang mau traktir ngopi bareng akan diterima dengan senang hati. Syarat dan ketentuan berlaku. (Bikin janji supaya bisa atur jadwal), (siapa yang mau ngajak?), (nggak tahu).

ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and