Langsung ke konten utama

Dan Pertanyaan Berikutnya


Ketika Orville Wright dan Wilbur Wright, dua Wright bersaudara dari tujuh lainnya memiliki ide untuk terbang, mereka merealisasikannya dengan membuat sebuah model alat yang saat ini kita kenal dengan pesawat terbang. Memang, tidak secanggih yang sekarang, namun konsep dasar yang dibuat oleh merekalah yang digunakan masa kini.
Thomas Alva Edison, penemu bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. "Genius adalah 99% kerja keras" quote Sir Edison.
Isaac Newton, beranjak dari keluarga broken home, ia sukses menjadi ahli matematika dan ilmuwan yang sangat dihormati pada masanya. Menemukan teori mekanika dan gravitasi, Sir Newton sanggup menjadi salah satu ilmuwan paling berpengaruh dan penting dalam perkembangan pembangunan hingga masa kini.
Michael Faraday berasal dari keluarga tak berpunya dan umumnya belajar sendiri. Di usia empat belas tahun dia magang jadi tukang jilid dan jual buku,tapi hal inilah yang dimanfaatkannya untuk membaca dan meneguk pengetahuan sebanyak-banyaknya. Faraday menemukan bahwa bilamana magnit dilalui lewat sepotong kawat, arus akan mengalir di kawat sedangkan magnit bergerak. Keadaan ini disebut “pengaruh elektro magnetik,” dan penemuan ini disebut “Hukum Faraday” dan pada umumnya dianggap penemuan Faraday yang terpenting dan terbesar.
Albert Einstein - Penemu Teori Relativitas. Sejak kecil, Einstein menderita penyakit Autisme yang membuatnya bebeda dengan anak-anak lain seusianya. Perkembangannya terbilang lamban, dan kurang bisa bergaul dengan teman lainnya. Einstein dikenal sebagai anak yang pemalu, suka menantang tata tertib, dan sering dianggap bodoh. Saat sekolah, Einstein dikenal sebagai anak yang bodoh dan malas.
Dari kelima penemu dan ilmuwan hebat itu, ada hal yang sebenarnya penting, namun terabaikan.
Wright bersaudara. Dari imajinasi melihat burung sehingga mempunyai ide untuk membuat \ sesuatu diluar pikiran manusia pada umumnya, membuat manusia terbang. Seandainya saya menjadi tetangga Wright, saya juga akan menertawakan tindakan mereka, “Bodoh, mana bisa manusia terbang!” Mereka mencoba dan terus mencoba walau kegagalan berulang kali sampai akhirnya mereka benar-benar bisa menerbangkan diri mereka sendiri, manusia.
Tidak asing lagi dengan nama Thomas Alva Edison. Seandainya Edison menyerah hanya karena cemoohan teman-teman serta gurunya bahwa ia adalah anak yang bodoh, atau Edison menyerah pada percobaannya yang ke-1000 dan tidak mencoba sekali lagi, maka saat ini mungkin saja penerangan kita masih menggunakan obor atau lampu minyak, tidak ada lampu pijar, atau bahkan sekarang lampu LED yang sudah sangat berkembang, dan itu berdasar dari apa yang Edison temukan.
Jika Newton saat itu terlalu rendah diri karena merasa dari keluarga yang tidak baik dan pasrah pada keadaan, mungkin kita tidak akan pernah bisa menikmati mall-mall besar atau apartemen mewah yang menjulang tinggi atas dasar teori mekanikanya itu. Seandainya Newton juga terlalu naif karena memandang dari apa yang terlihat saja, tentulah teori gravitasinya itu tak akan kita ketahui sehingga kita masih menyangka bahwa adalah sihir melihat buah jatuh dari pohonnya.
Bila saat itu Faraday menyerah karena alasan terbentur biaya untuk mengenyam pendidikan dan santai menekuni pekerjaannya sebagai tukang jual buku, mungkin elektrokimia untuk penyepuhan dan bidang kelistrik-magnetan yang sangat berpengaruh di era ini tak akan kita kenal dan nikmati.
Seandainya, Einstein yang autis itu akan terus menerus disembunyikan oleh orangtuanya karena dianggap suatu aib, atau Einstein tidak pernah mau tahu tentang beberapa hal kecil dalam kehidupannya, seperti pertanyaan, “Seberapa cepat kecepatan cahaya? Apa cahaya punya massa?” Tentulah tak ada rumus fenomenal E=mc2.
Banyak hal yang orang pikir apa yang kami sedang kerjakan adalah hal yang sia-sia,
“Sekumpulan orang bodoh!” pekik mereka.
“Sia-sia!” seru mereka.
“Mustahil, dasar idiot!” cemooh mereka.
“Apa? Padang belukar?” lalu tawa ejekan meledak membuat aku hanya tersenyum.
Aku tidak malu, aku tidak menangis, dan tidak marah ketika kata-kata itulah yang terdengar oleh telingaku sendiri dan diucapkan oleh orang-orang yang berada di sekitarku. Aku belajar sedikit dari apa yang penemu-penemu itu alami dan lakukan. Begitu membaca biografi tentang kelima penemu itu secara lebih mendetail di buku-buku perpustakaan, aku sadar bahwa kemustahilan yang dibicarakan orang dan keraguan yang mereka rasakan, tak sepatutnya menyurutkan setapak kakipun untuk terus melanjutkan langkah.
Kita bekerja atas dasar apa yang kita yakini. Dan pertanyaan berikutnya adalah, “Apa yang kita yakini itu tepat?”
Memang benar, kita belum bisa melihat hasil apa ini atas apa yang sedang kita kerjakan, ingat teori gravitasi dan mekanika dari Newton. Memang benar, kita berasal dari keminiman modal dari segi materi, ingat kisah Faraday kecil. Menuai kontraversi dari berbagai pihak, ingat Wright bersaudara dan tak lepas dari cemooh dan ejekan, ingat yang dialami Edison. Juga tak bisa menyembunyikan apa yang seolah-olah diaibkan oleh orang tentang stigma “Sinting”, ingat Einstein.
Tapi dengan keingintahuan, kerja keras, tidak pantang menyerah, keyakinan tentang ‘Sesuatu’, tentang ‘Hasil’, tentang ‘Apa Yang Tak Terlihat’, pada akhirnya dunia sendiri akan mengakui, yang dulunya menyerang akan berbalik untuk berdamai bahwa benarlah apa yang selama ini telah kita lakukan, bahwa mereka telah keliru menilai.


Sumber sejarah:

ADIOS


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and