Langsung ke konten utama

SeNaMPeTeeN


SeNaMPeTeeN disingkat menjadi SNMPTN.
Kamu tahu apa artinya itu?
Kamu pasti akan menjawab, “Itu loh tes masuk ke perguruan negeri seluruh Indonesia yang dilaksanakan secara serempak.”
Oke, nggak salah. Ada juga yang bilang, “SNMPTN singkatan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.”
Nggak salah juga.
Tapi menurut versi saya, SNMPTN adalah SeNam otak saMpai Pegal Tiada ampuN. (singkatan alay dan dibuat sendiri).
Kalau kamu keburu males karena merasa tulisannya alay, silahkan tutup blog ini atau baca artikel lain. Hehe.
Maksud saya di sini bukan mau mengalay, tapi ingin memberitahukan pada kamu yang stress berat karena mikirin, “Ya ampun, tes masuk ini nentuin hidup mati gue! Nentuin masa depan gue!”
Oke, kamu lebay dan kamu adalah mereka-mereka calon depresi tingkat akut, calon bunuh diri masal setelah lihat pengumuman (ekstrim).
Kenyataannya, SNMPTN memang menyeramkan! Ya, tapi kalau kamu membayangkan hal itu menyeramkan. Bagi pemula, itu biasa. Saya bukan merasa SNMPTN itu menyeramkan, tapi menjadi sebuah tantangan yang unik untuk dihadapi. Kenapa? Karena, begitu banyak yang berharap-harap cemas ketika kamu menghadapi tes ini, begitu banyak doa dan dukungan buat kamu supaya bisa lolos seleksi di Universitas favorit yang akan menjadi kebanggaan kaum kerabat, saudara, teman, dan orangtuamu.
Kamu harus menyadari, seberapa banyak yang mengharapkan dan mendukung kamu untuk masuk ke PTN Favorit. KAMU TIDAK SENDIRI BUNG! Itu kalau kamu tidak ansos yah. Maksud saya(lagi), tidak perlu lah kamu sampai merasa tes ini menjadi beban.
Kita masuk ke beberapa tips ala Mule:
1.      Kalau kamu merasa kurang dalam suatu pelajaran yang akan diujikan, kamu dongkrak di pelajaran yang kamu kuasai. Waktu kamu mempersiapkan SNMPTN (kalau kamu fresh graduate) adalah hanya satu bulan. Kamu tidak mungkin utuh menguasai materi 3 tahun SMA dalam waktu 1 bulan. Yang ada kamu bakalan terkena sindrom down kalau memaksa belajar 24 jam/hari selama sebulan tanpa makan, mandi, tidur, nonton, ngobrol.
2.      Temenmu hanya buku?! SALAH BESAR NON! Kamu butuh partner. Kamu bisa belajar kilat namun efektif dengan membentuk kelompok belajar yang juga efektif(jangan ngobrol atau sekedar senang-senang, atau kelompok egois yang hanya mau terima tapi nggak mau bagi). Dengan si A belajar bab ini, B bab ini, C bab ini, penjelasan secara lisan dengan pemahaman yang lebih ringkas dan bahasa yang mudah dimengerti, kamu dapat belajar cepat dan saling berbagi. Belajar dulu sendiri-sendiri. Satu bab sehari misalkan. Tiga bab tiga hari. Tapi dengan kelompok, sehari kamu bisa mendapat 3 bab sekaligus. SANGAT EFEKTIF!
3.      Jangan terpaku pada guru pengajar. Bukan berarti kamu tidak perlu bimbel, bimbel perlu. Tapi jangan tergantung. Di bimbel bukan pembahasan soal secara utuh, bukan! BUANG-BUANG waktu. Tugas kamu di rumah adalah mengerjakan soal sebanyak dan sebisa kamu. Soal yang kamu tidak bisa dikumpulkan dan dibahas di bimbel dan pembahasan materi yang kamu masih belum mantab. Itu gunannya bimbel.
4.      Soal SNMPTN bukan soal sulit kalau kamu tahu POLANYA! Setiap soal SNMPTN tidak terlalu menggunakan soal uraian kalau kamu lagi ulangan pas SMA yang panjangnya sebanyak dua halaman folio. Bukan! Soal SNMPTN itu punya pola. Tak-tik-tuk, tiga langkah, temukan angka, masukin rumus, hitung, dapet jawaban, selesai. Untuk hal ini, tiada cara lain selain berimajinasi dan latihan terus menerus, nanti kamu akan terbiasa. Pola pikir kamu akan diubah, dari soal UAN menjadi soal SNMPTN.
5.      Kamu harus banyak kerjain soal. Setelah agak mahir, kamu coba kondisikan diri kamu SNMPTN asli. Oke, walau dalam kamar, sendiri, tanpa pengawas, memang nggak bakalan ngerasa sampai ke sum-sum sih kalau lagi SNMPTN, tapi maksud saya adalah, kerjakan soal full seperti SNMPTN. Hari satu, TPA dan pelajaran dasar. Hari dua kemampuan IPA/IPS (Sesuai pilihan) atau keduanya(kalau pilihanmu IPC). Hitung waktunya. Kamu nggak boleh curang mengulur waktu dan bilang, “Ah bentar lagi.” Saat ujian nanti, kumpul yah kumpul, nggak ada toleransi waktu. Jadi kecepatan menegerjakan soal di sini juga turut dilatih yah.
6.      Teliti dan tepat. Soal SNMPTN bukan soal UAN yang bisa asal nembak, dorr, hoki, bener. SNMPTN pakai poin. Benar dapat 4, salah minus 1, kosong dapat poin 0. Jadi kalau kamu blank, lewati dan kerjakan soal yang kamu bisa terlebih dahulu. Ada dua manfaat, irit waktu dan kamu tidak kena minus poin. Tapi kalau kamu bingung diantara dua jawaban, pilih salah satu(tapi kalau kamu benar-benar yakin diantara dua pilihan). Kamu telah memiliki peluang 50:50.
7.      Berdoa, makan bergizi, olahraga. Nggak lucu pas hari-H kamu sakit. Sia-sia semua yang kamu pelajari. Kamu maksa? Nggak akan maksimal. Kamu akan mengulang tahun depan, menunggu satu tahun. Wasting time! Tapi kalau kamu memang niat banget, silahkan mencoba.  Minta dukungan doa dari semua orang, tukang ojek, tukang sayur, pedagang ketoprak, mbak-mbak jamu, orangtua, teman, guru, semuanya deh. Kamu juga harus doa dengan kesungguhan hati dan pasrah pada TUHAN.
8.      Pas ujian, sediakan kain untuk lap keringet. Jangan sampai LJK basah. Pensil 2B di cek keasliannya. Lucu loh kalau LJK kamu nggak kebaca padahal jawabannya bener. Nge-nes banget! Jangan lupa bersikap ramah pada pengawas, kalau kamu jutek, dia bakalan sensi sama kamu. Kamu ambil pensil jatoh disangka nyontek lalu didiskualifikasi. Nggak banget deh!(Terjadi pada temen saya, kasian banget loh!)
9.      Jangan neko-neko. Kalau kamu diterima dengan pengumuman kamu lulus, kamu tidak boleh euforia berlebih. Nggak lucu kamu calon mahasiswa yang beritanya muncul di koran, “Calon mahasiswa Kampus Favorit X meninggal jatuh dari wahana DUFAN akibat kesenangan setelah mendapat kabar diterima SNMPTN.”
Sekiranya, itu saja yang menjadi tips dari saya. Yang utama adalah 100%Doa, 100%Belajar.
Kalau diterima, jangan lupa bersyukur yah, supaya lancar kuliahnya.
GOOD LUCK buat kamu-kamu yang berjuang tahun ini untuk ikut SNMPTN.


ADIOS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and