Langsung ke konten utama

Hello Mr. Mochi (2)



Hello. Kembali lagi menceritakan Mr. Mochi.
Tanggal 1 Mei 2016 kemarin kita pergi kondangan bareng yang buat K Yas jealous banget. Seperti biasa, aku akan punya tujuan untuk melakukan hal ini, bukan sekedar modus atau PHP.
Pasalnya, pra hari H, Mr. Mochi WA aku dan nanya kabar Daddy dan saudara-saudari yang lain. Tumben banget kan…walau mungkin sekedar basa-basi, tapi basa-basinya bagus, sebuah awal percakapan yang cerdas.
Well, tiba-tiba ide itu muncul begitu saja untuk minta tebengan bareng. Sekarang Mr. Mochi udah gaya, punya mobil sendiri. Tapi bukan karena itu loh yah aku membalas chat doi. Tapi karena pingin. Udah itu aja.
Dan kondangan ini adalah teman waktu SMA di Jupan Yahud, dimana di hari dan jam yang sama ada dua kondangan yang dua-duanya adalah anak jupan. Akhirnya, kita ke kondangan yang satu dan langsung capcus ke lainnya tanpa makan apa-apa. ketemu teman-teman SMA dulu dan merasa nggak terlalu banyak perubahan yang terjadi. Feel so flat.
Alih-alih rencana makan Martabakku Menteng setelah acara di awal perjalanan, sirna dan pupus sudah ketika ada teman yang nebeng dan Mr. Mochi nyangkut sama teman se-geng nya dan tergiur buat nongkrong makan malam bareng (karena kita nggak makan di dua kondangan itu) di Tanjung Duren. Malasnya, teman yang ngajak juga nggak tahu jalan. Wanna kick someone ass!
Aku udah BETE banget karena martabak nggak dapat, pulang malam, dan terjebak diantara lima pria yang hobi main game. Setua ini! Ayolah… pembahasan game dan seputar online stories lah, walaupun ada sedikit info yang aku dapat.
Baru kali ini barengan sampai malam sama Mr. Mochi after 4 years.
Pastinya aku udah pernah cerita kan tentang hal yang aku suka dari Mr. Mochi dulu. Kesopanan yang dia tunjukkan dan bagaimana menghargai aku sebagai perempuan karena dia nggak pernah mencari kesempatan, negur kalau aku mulai aneh.
Coba bayangin, senior aku pas kuliah aja demen banget bilang geng aku kaya gini, “Yang satu baju ketat, yang satu nerawang, yang satu ngatung.” Dan mereka demen aja bilang tanpa negur buat saran perbaikan dan menikmatinya dan membicarakannya dan memperhatikannya dan… ah sudahlah.
Tapi si Mr. Mochi, dari sebelum berangkat ngampus udah komentar pas pakai legging ke kampus, “Celana ketat banget. Itu buat tidur kali!” Atau pakai tank top lapis kemeja dan kancing buka setengah dari atas, “Lo mau pamer?!” dengan nada sinis. Aku tetap cuek. Bukan karena Mr. Mochi aja, tapi ke semua yang komen. Selama aku masih merasa (akunya) sopan… uhuk (sopan: kaos oblong, jeans, sandal badut crocs ke kampus, duduk paling depan-tidak tidur dan memperhatikan dosen).
Ya, sampai sekarang dia tetap Mr. Mochi yang seperti itu dan tanpa sadar jagain aku (terus aku GR gitu). Andai aja dia itu saudara aku, sukacita kali yah. Ya udah, harapan aku, dia tahu yang benar. Yang menghalangi kan karena kita nggak sepahaman (walau dia ngakunya enak dan nyambung ngomong sama aku-dan catat-belum nemuin yang seperti aku). Satu-satunya cara buat Mr. Mochi, silahkan jump ke dalam duniaku.
ADIOS.

Komentar

  1. Ahh aku tau ini (versi lengkapnya), ternyata ada satu hal yg menarik. Hmm~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and