Langsung ke konten utama

Gerhana Matahari



Hari ini terjadinya gerhana matahari di Indonesia dan beritanya sudah sangat heboh bahkan di kancah dunia international. Berita international seperti CNN dan saluran televisi local juga menampilkan bagaimana matahari terhalang bulan.
Kali ini aku bakalan mengomentari dan membuat scenario sendiri mengenai kisah gerhana matahari ini.
Pertama, ketika masa penciptaan, Tuhan sudah menciptakan langit dan bumi, siang dan malam. Diciptakan kemudian benda penerang yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil malam. Yang siang hari kita tahu namanya matahari, dan yang malam hari dinamai bulan.
Bulan sempat iri pada matahari karena ia tidak bersinar. Ia hanya memantulkan kembali sinar yang dipancarkan matahari dan harus menerima bahwa matahari yang menjadi pusat peredaran dari planet-planet, bahkan dirinya sendiri.
Suatu hari, bulan ingin tampil pula di siang hari, ia ingin orang-orang bisa melihatnya juga bahwa ia punya hak sebagai benda ciptaan Tuhan. Namun sekali lagi, ia kalah pamor dari matahari karena sinar matahari lebih terang darinya.
Bulan tidak tinggal diam, bertahun mempelajari gerak-gerik matahari, mencoba menyesuaikan dengan keadaan bulan dalam keterbatasannya akhirnya bulan menemukan suatu cara untuk menyaingi matahari. Ia mencoba menutupi sinar matahari pada siang hari.
Berhasilkah?
Jawabannya ya.
Tapi kemenangan itu tidak berlangsung lama, hanya beberapa jam. Sinar matahari kembali muncul untuk menerangi bumi ini.
Bulan kembali terpuruk dalam kekalahannya, ia bertekad akan mencoba lagi dengan mencari waktu yang tepat. Berkali-kali gagal pada hal yang sama dengan cara yang sama, berkali pula diulanginya. Suatu hal kesia-siaan yang dilakukannya, sebab Tuhan sudah memberikan tugas padanya untuk menjaga malam, tapi ia lupa apa tujuan dirinya ada, malahan lebih suka melihat kedudukan orang lain.
Bulan lupa, betapa Tuhan sudah mendadaninya dengan begitu cantiknya, ditemani bintang-bintang dan melihat kehidupan anak manusia dalam romantisme dan ketenangan hidup.
Kita memang perlu melihat apa yang menjadi potensi diri kita sendiri sebab Tuhan sudah menciptakan manusia sesuai takaran yang diukurkan kepadanya, mau jadi apa dan berfungsi untuk apa. Yang penting adalah focus pada tujuan sehingga kita mengerti apa-apa saja yang perlu dan harus kita lakukan.
Sekian cerita rekayasa ini aku buat. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Email from Eric Charles : How To Make That Guy Commit

Hi Mule, Eric Charles here. Women ask me this question over and over again: How do I get him to call me his girlfriend? - or - How do I get him to become official or exclusive with me? - or - How do I get him to say he's in a relationship with me on Facebook? Maybe you're already in an "official" relationship,  but I would still urge you to keep reading because the  trick  I'm about to reveal applies to all relationships at any stage. In many cases, a woman asks me one of those "how do I  get a title / relationship status" question after  weeks or months of waiting for the guy to commit to  her in some way. Things started out fine and progressed into seeing  each other steadily and regularly. But for whatever  reason, despite the frequent visits, sleepovers,  dates, texts, etc.  he says he doesn't want a relationship. (Or for some, he says he's not ready for some next  step... moving in, marriage, etc.) There's a truth about people - men and