Suatu hari, pemudi ini merasa dingin
pada suatu malam-malam yang ia lalui. Ia kemudian berusaha untuk menyalakan api
dengan gaya gesek dan ranting-ranting kering di hutan tersebut. Tak disangka
pemudi, asap yang dibuatnya membuat jejaknya dapat terlacak musuh. Pemudi lupa
akan hal itu, sehingga ia mulai dikejar.
Musuh itu mengejarnya dengan pedang,
tombak, dan panah. Anak-anak panah mulai menghujani dirinya, namun pemudi itu
berhasil lolos dari anak-anak panah itu dengan berlindung dan bersembunyi pada
batang bohon yang sangat besar. Kebetulan di batang tersebut ada lobang kecil
yang pas dengan tubuhnya. Ia ingat akan anak beruang yang dulu pernah
ditolongnya berada di lobang pohon juga. Beruntunglah, pemudi berhasil lolos
dari regu pemanah.
Saat matahari terbit kembali, pemudi
tersebut keluar dari tempat persembunyiannya. Ia mulai mengumpulkan makanan
karena lapar dan mencari sumber air terdekat. Saat menemukan sungai dengan air
jernih, pemudi tersebut segera meminum air yang banyak dan membawanya dalam
tabung bamboo. Baru saja ia akan beranjak dari sisi sungai, kelompok pembawa
tombak menemukan jejaknya. Pemudi harus berlari menyusuri tepi sungai di sisi
barat, sementara pengejarnya berada di tepi sungai sisi timur. Tombak-tombak
dilempar ke arah pemudi tersebut, namun pemudi tersebut berhasil menghindar
dengan mulus. Dalam acara kejar-mengejar tersebut, pemudi berhasil lolos
kembali ketika kelompok pengejar dengan tombak berusaha menyusuri sungai
tersebut dan tenggelam karena ternyata sungai kecil tersebut terdapat ikan
karnivora yang ganas dan melahap mereka semua. Pemudi dapat bernafas sejenak
untuk mengisi udara ke paru-parunya.
Senja mulai datang
kembali....Bersambung... tunggu episode berikutnya yah di jam yang sama besok.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar