Langsung ke konten utama

Pohon Karet


Manusia, aku tahu kau yang menanamku dan merawatku. Di tanah tempat aku tumbuh, di situlah aku lahir. Kau memberiku minum dan memupukiku.
Dalam dadamu, aku tahu kau berharap bahwa aku cepat bertumbuh, besar dan kokoh. Ada sorot harapan dalam pancaran matamu dan selalu ada bisikan untuk menyemangatiku.
Manusia, aku tahu betapa letihnya kau bekerja, dari satu pohon ke pohon yang lain.
Sayatan dan goretan di batang kami adalah bukti pengabdian kami.
Aku tahu, harapanmu agar aku dapat memberimu hasil. Kau tak mau aku ada untuk kesia-siaan.
Irisan melintang dan dalam, membuat aku menangis. Sakit dan perih. Tapi aku tetap bertahan. Kau menadahkan air mata itu lalu mengolahnya jadi suatu bentuk. Aku bersyukur ada suatu hasil yang bisa kuberikan.
Ketika luka itu sembuh, tetap meninggalkan bekas. Lalu kau membuat sayatan baru lagi dan hal itu terulang kembali.
Tiap kali sakit, tiap kali aku menangis menahan nyeri. Tapi tak mengapa manusia, tak mengapa.
Satu hal saja yang kuinginkan. Bila getahku telah habis dan aku menjadi tua, jangan kau tebang aku.
Jangan kau binasakan aku. Daun-daun dan ranting-rantingku yang lebat dapat menaungimu. Aku dapat mengurangi racun karbondioksida. Aku dapat memberi kesejukan. Jadi tolonglah manusia, biarkan aku tetap ada, sampai nanti ajal saja yang menjemputku, ketika cengkraman akarku tak lagi kuat.
Manusia, biarkan aku hidup. Aku ingin hidup.

ADIOS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber...

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa...

Jadi Anak Kecil

Sebenarnya kepikiran aja tadi di jalan, enak yah kalau jadi anak kecil. Minta ini itu seenaknya, berasa nggak punya beban kalau orang yang diminta bisa aja kelimpungan buat memenuhi permintaan itu. Tinggal ngambek aja kalau ga dikasih, bisa marah-marah seenaknya, paling ditabok dikit. Bisa merengek dan melakukan kesalahan tanpa benar-benar disalahkan. Enak yah kalau jadi anak kecil yang punya orangtua yang sayang dan care gitu, yang protective dan selalu bisa diajak komunikasi. Enak banget, nggak perlu pusing mikirin besok makan apa, laporan udah selesai atau belum, ketemu rival nyebelin, atau mikirin besok mau pakai baju apa dan godain mas-mas mana lagi. (eh) Jadi anak kecil itu gampang-gampang susah, tinggal minta, tinggal nangis buat nyari perhatian. Buktinya aja baby , pipis, pup, laper, apa-apa semua tinggal nangis. Digigit nyamuk, gatel, nangis. Ga bisa tidur, nangis. Sakit, nangis. Nah, giliran orangtua yang rempong, mengartikan semua ketidakjelasan dari anak kecil. Bi...