Langsung ke konten utama

Anak Kecil


Anak kecil bukan berarti selalu mereka yang berjiwa kekanakan. Menurut saya, ada hal yang penting yang perlu dicontoh dari seorang anak kecil.
Pertama, tentu saja kepolosannya.
Mereka melakukan ini dan itu secara bebas, tidak tertekan oleh kritik dari sekeliling mereka. Mereka selalu ingin tahu, bertanya ini dan itu bukan karena ingin dianggap pintar, untuk menjadi stalker atau biang gosip, mereka bertanya karena memang ingin tahu, melepaskan diri dari ketidaktahuan, kebingungan, dan apa yang belum mereka kenal.
Kedua, kerendahan hati.
Seorang anak kecil akan meminta maaf bila melihat ayah ibunya marah, merusak barang kakaknya, dan kebanyakan dari mereka mau mengakui kesalahan, dan tidak banyak berkilah. Seorang anak kecil juga akan menyetujui untuk memaafkan orang lain, walaupun ini semua arahan dari orangtuanya. Namun, mereka menurut saja karena merasa diri belum mengetahui apa-apa namun orangtua mereka lebih tahu dan lebih baik dari mereka.
Ketiga, keberanian.
Ketika melihat anak kecil bermain dengan katak yang melompat, ikan hias dalam aquarium, anak ayam, anak burung, atau anak bebek dalam sangkar, mereka bermain tanpa merasa jijik, tanpa takut seberapa kotor noda yang akan ditimbulkan, seberapa berbahaya racun dan infeksi yang mungkin terjadi. Asal mereka senang, mereka lakukan.
Mungkin, beberapa hal positif ini yang patut dicontoh oleh kita yang sudah menganggap diri dewasa, lebih tahu, lebih mengerti, namun sebaliknya, kita sesungguhnya terbuai oleh keegoisan kita, rasa was-was dan saling curiga, gengsi dan gaya hidup hedonisme, dan banyaknya prasangka dan praduga lainnya.
Dari situlah aku berpikir, anak kecil, mungkin hal itu lah yang menjadikannya menarik. Hal ini yang perlu dicontoh dari sikap anak kecil.
ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber...

Jadi Anak Kecil

Sebenarnya kepikiran aja tadi di jalan, enak yah kalau jadi anak kecil. Minta ini itu seenaknya, berasa nggak punya beban kalau orang yang diminta bisa aja kelimpungan buat memenuhi permintaan itu. Tinggal ngambek aja kalau ga dikasih, bisa marah-marah seenaknya, paling ditabok dikit. Bisa merengek dan melakukan kesalahan tanpa benar-benar disalahkan. Enak yah kalau jadi anak kecil yang punya orangtua yang sayang dan care gitu, yang protective dan selalu bisa diajak komunikasi. Enak banget, nggak perlu pusing mikirin besok makan apa, laporan udah selesai atau belum, ketemu rival nyebelin, atau mikirin besok mau pakai baju apa dan godain mas-mas mana lagi. (eh) Jadi anak kecil itu gampang-gampang susah, tinggal minta, tinggal nangis buat nyari perhatian. Buktinya aja baby , pipis, pup, laper, apa-apa semua tinggal nangis. Digigit nyamuk, gatel, nangis. Ga bisa tidur, nangis. Sakit, nangis. Nah, giliran orangtua yang rempong, mengartikan semua ketidakjelasan dari anak kecil. Bi...

Mengeluh

Seandainya aku punya kesempatan untuk memilih untuk mengeluh, pasti aku akan mengeluh terus. Sayangnya, aku nggak pernah dikasih pilihan untuk mengeluh, malahan aku digenjot untuk selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur dalam segala keadaan. Dan itu sangat MENYENANGKAN! Setiap orang selalu ingin mengeluh, boleh mengeluh. Hampir tiap hari aku bisa dengar orang  lain mengeluh. “Aduh capek.” “Aduh ujian tadi nggak bisa L ” “Aduh! Nggak ngerti pelajarannya...”  “Aduh, badan sakit.” Dan segala macam aduh dan aduh dan aduh. Sepertinya mengeluh itu enak. Aku yakin, sekali dua kali pasti ada kata aduh terlontar dari bibirku, tapi untuk full   mencurahkan segala keluh kesah, mulut ini seperti dibekap. “DIAM KAMU!” Waktu itu pernah jalan jauh, tentulah capek dan spontan aku bilang, “Aduh, capek.” Langsung saja pernyataan itu ditanggapi dengan tegas, “Jangan ngeluh!” Pernah aku bilang, “Aduh, nggak ngerti pelajaran ini.” Dan orang akan menatap dengan ta...