Sebelum aku keburu beneran males dan nggak tahu apa
yang harus dikerjakan selain baca-baca kembali hingga menatap layar laptop
sampai mata semaput, baiklah aku akhirnya mengetik kembali.
Sebenarnya tadi pagi suasana sudah hening dan
tenang, rasanya damai walau sebenarnya nggak akan bisa begini suasana di
ruangan ini, gedung ini, komplek ini.
Siang sedikit, suasananya sudah ramai kembali karena
orang-orang yang terhilang kini telah kembali.
Sebenarnya aku nggak males-males banget berada di
sini, bukan karena aku males bekerja, hanya, hanya saja aku lagi bener-bener
nggak mood untuk bersosialisasi dan
berhuru-hara mengumbar kata-kata.
Mungkin, ini hanya mungkin, tekanan dari pihak
peneliti dan segudang tugas yang terasa menggebuk punggung, ditambah kondisi seperti
cakaran perlahan namun mengupas kulit, menambah rasa tidak mood itu. Sebenarnya dikarenakan juga efek minder akibat
totol-totol merah di wajah yang paling bikin mental down dan frustasi. Jujur, aku sedang mengalami krisis kepercayaan
diri sampai rasanya aku mau menutup diri untuk lingkungan ini dan segera
menyelesaikan pertempuran ini dengan sesegera mungkin.
Sebenarnya, bukan ketakutan dikomentari akan diberi
penilaian dari pihak ini, hanya saja mengkhawatirkan bagaimana laporan yang
akan diterima oleh orang yang sudah merekomendasikan aku untuk berada di sini
dan bagaimana respon orang itu.
Kenapa dengan orang itu? Bukan, bukan karena dia
sanggup memberi nilai, tidak lagi seperti itu saat ini, jadi hal nilai sedang
dalam keadaan aman. Hanya saja, orang ini memiliki adik, dimana adiknya ini
mengenal orangtua. Bagaimana berita dari bibir ke bibir hingga ke telinga
orangtua, itu hal yang perlu diwaspadai dan dikontrol agar dipastikan dapat
tersalurkan dengan baik.
Oke, sebenarnya nggak ada yang salah dengan regulasi
di tempat ini, mereka hanya kesusuban salah seorang mahasiswi yang hanya bersuara
kalau ditanya, bertanya bila mencapai puncak ketidaktahuan dan berurusan dengan
proyek kerja, selebihnya usai sudah. Hanya diam seribu kata tanpa ekspresi dan
tanpa niat untuk ‘nyemplung’ dalam pesta tawa dan canda.
Oke, ini sebenarnya tulisan nggak jelas dan nggak
akan dimengerti bagi pembaca sekilas yang nggak tahu latar belakangnya
bagaimana, jadi maaf-maaf saja yah viewers.
Mungkin, mungkin saja, mungkin aja nih, suatu hari nanti bisa diceritakan
bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi. Yah, sebenarnya, ini yang sebenarnya
terjadi.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar