Mungking memang benar ketika membaca tulisan di blog
ini dengan aku yang dikehidupan nyata sedikit berbeda. Sebenarnya bukan berbeda
sih, cuma…
Jadi kalau di dunia tulis menulis, aku bisa berpikir
berulang kali apa yang mau aku tulis dan menghapus beberapa kata yang kurang
pas dan pantas untuk ditampilkan, karena ini cerita satu arah yang aku nggak
tahu secara langsung bagaimana respon pertama kali orang membaca
tulisan-tulisan di blog ini.
Tapi berbeda ketika tatap muka dilakukan, aku harus
memberi jawaban cepat, dan harus tepat pula, sementara daya otak memproses
semua jawaban dan menata kata-demi-kata menjadi suatu rangkaian yang apik dan
enak didengar telinga, mempunyai kecepatan yang lebih lambat dibandingkan
gerakan otot rahang bawah untuk mengucapkan kata-kata.
Singkatnya,
lebih cepat berkata-kata daripada berpikir.
Yah, aku tahu, harusnya berpikir dulu sebelum
bicara, dan hal itu yang harus aku latih saat ini, masih belum mampu, jujur
saja.
Satu hal lagi kenapa aku tulis di blog supaya orang bisa
baca dan merenungkan bersama, mungkin mendapat arti tersendiri. Bila kenal aku,
syukur-syukur kalau aku lagi menyimpang dari pikiran warasku yang sekarang,
mereka bisa ngingetin aku bahwa aku pernah menulis seperti ini (waktu aku
waras) sehingga aku tahu aku pernah waras, aku sedang tidak waras, dan akan
kembali kepada kewarasan yang wajar.
Nggak tahu harus tulis apa, sedang magang,
sedang gabut, sedang mandek ide, sedang
berusaha biar blog tidak sesepi sebulan ini.
Akhir kata,
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar