Setelah
seharian stuck lagi tanpa pekerjaan
berarti dan menyisakan banyak sekali to-do
list yang cukup vital, namun belum juga terealisasikan walaupun sudah
meminta data pada pembimbing ini…walau emang pembimbingnya sabar dan memberi
beberapa kelonggaran untuk memberi izin, tetap saja, aku pingin pekerjaan ini
lengkap terselesaikan dengan rapi dan apik.
Berhubungan
dengan gaji buta yang sering dilakukan oleh oknum pemerintah yang kurang
memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaannya, jadi baru aja ada kejadian.
Salah satu pekerja di sini diundang ke acara resmi pemerintah untuk apa, nggak
tahu. Yang pasti membahas suatu masalah urusan tempat kerja ini. Mendengar
ceritanya, si oknum mengundang perusahaan-perusahaan secara random, hanya bermodalkan informasi dari
internet dan itupun tidak ada filter informasi
yang didapat setelah pencarian. Alhasil, mereka mengundang satu perusahaan yang
sama hanya berbeda nama, nama perusahaan itu yang dulu dan sekarang, padahal
sama saja, itu kan perusahaan yang itu-itu juga.
“Benar-benar
kerja pakai dengkul!” seru salah seorang pekerja lainnya begitu mendaoat
informasi ini.
“Hanya gaji
buta, tidak menyelesaikan pekerjaan, yang penting kelar jam kerja!” masih
seruan orang yang sama.
Nggak
tersinggung sama sekali dengan ke-anggur-an yang terjadi pada diriku,
maksudnya, aku berusaha mengerjakan pekerjaan aku, tapi ditunda untuk mendapat
pekerjaan. Mau menawarkan bantuan, nanti dikira kepo. Tapi kalau diam saja padahal nggak ada kerjaan, bisa salah
juga karena kurang inisiatif tidak mau membantu. Bagaimana ini?
Sementara
pendingin ruangan ini berada tepat di atas ubun-ubun yang membuat kedinginan
dan sakit kepala, menggigil sambil memakai jaket… entah berapa banyak lagi
tingkat kekakuan yang terjadi, padaku, saja.
Masalahnya,
untuk beberapa peserta magang lainnya, dan menurut pengalaman dari beberapa
senior yang sudah mengalami magang ini, mereka menikmati saja apa yang ada.
Lantas,
pekerjaan macam apa lagi yang harus aku cari-cari dan kerjakan? Apakah ikut
operator di depan atau petugas lab di belakang yang sempat aku buat panik
karena kebakaran? Saat ini aku tertolak waktu meminta data disebabkan kejadian
itu. Yah intinya memang 12 hari kerja lagi, 12 hari tatap muka yang mungkin
bisa kurang dari itu, tapi tetap saja, 12 hari itu bisa terjadi hal apa saja
yang membuat suatu memori yang pasti dikenang nanti, masalahnya memori yang
enak atau nggak.
Tapii nggak
masalah, setidaknya itu bisa jadi pengalaman yang akhirnya diceritakan menjadi
bekal untuk generasi penerus mendatang.
Oh yah,
sedikit cerita lagi, aku senang juga sih
dengan keadaan ini, setidaknya aku punya waktu tenang dan santai sejenak, nggak
betul-betul tanpa tujuan seperti halnya kalau aku di rumah saja, bisa banyak
hal yang ditulis untuk kemudian dicurahkan di blog ini. Malasnya yah cuma satu itu, nggak ada kerjaan dan masih
belum bisa berbaur. Masalahnya, sel dalam tubuh saja tidak pernah berhenti
bekerja, tidak berhenti untuk beregenerasi, masa aku diam-diam saja tanpa
kerjaan…?
16.17 WIB.
Sebentar lagi pulang, tapi besok kerjaan masih ada, dan tidak ingin disamakan
dengan pekerja yang bekerja dengan dengkul dan gabut, tentu saja harus memberi value plus buat tempat ini.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar