Pasti
paling nggak suka kalau dibanding-bandingin, apalagi sama saudara sendiri,
entah itu sama yang lebih tua maupun yang lebih muda. Pasti juga bakalan
bilang, “Kan kondisinya beda. Coba kamu diposisi aku dan aku diposisi kamu.” Atau
“Ih nggak ngertiin aku banget sih! Ngapain pake dibanding-bandingin.” Dsb.
Setelah
merenungkannya, ternyata tanpa perbandingan, kita nggak akan tahu seberapa kita
sudah lebih baik atau buruk, seberapa kita sudah benar dan yang lainnya adalah
bohong, seberapa besar kepintaran atau kebodohan seseorang, seberapa sayang
orang itu ke kita atau kita ke dia. Tanpa perbandingan, semua itu tak akan
menemukan jawaban.
Bagaimana
kamu mengatakan bahwa lampu itu terang kalau ia tidak berada di kegelapan? Bagaimana
kamu bisa bilang lampu itu terang kalau ada matahari di siang hari? Atau bagaimana
kamu tahu benda itu warna putih kalau tidak ada warna yang lebih gelap darinya?
Dan apakah seekor semut dapat dikatakan besar atau kecil, kalau ada kutu dan
gajah, semut diposisi mana?
Baru
saja aku merenungkan, contoh singkatnya begini.
Dalam
satu kelas, untuk semua mata pelajaran mempunyai nilai standar kelulusan 75. Aku
mendapat nilai 76. Apakah aku dapat disebut pintar?
YA,
jika semua murid di kelas itu tidak lulus dan hanya aku yang lulus di kelas
dengan pengajar killer dan pelit
nilai, mata pelajaran susah.
TIDAK,
jika semua murid lulus, mendapat nilai lebih dari 90, dan hanya aku yang
mendapat nilai 76 itu, padahal soalnya sangat mudah.
See! Standar itu
penting tapi tanpa pembanding, kita tidak bisa menentukan secara pasti suatu
hal dikatakan ini atau itu.
Bisakah
kita mengatakan aku ini perempuan yang tinggi jika diberi angka 165 cm? Ya jika
ternyata angka lain yang diberikan kurang dari 165 cm; dan Tidak jika angka lain
yang diberikan lebih dari 165 cm.
Tapi
sayangnya seringkali hal ini malah jadi senjata buat menjatuhkan seseorang,
untuk meremehkan dan menilai seseorang dari sebelah sudut pandang karena kenyataannya
membanding sesuatu tidak sesederhana itu, banyak aspek yang harus dilihat dan
dinilai, banyak yang harus terlibat dalam memberi nilai. Yang tersulit adalah
menemukan sesuatu yang mutlak benarnya kalau penilai itu sendiri belum mengerti
dan menemukan Kebenaran.
ADIOS.
Perbandingan fisik kadang membuat perbedaan yang menyakitkan, asal mule punya hati yang baik, semua hanya jadi pembakar semangat buat maju :D
BalasHapus