Jingga lalu kelabu
Awan-awan hitam yang menggantung
di langit
Dari terang jadi meredup
Menelan sang surya yang kini
menghilang
Tetes-tetes hujan mulai mendera
Setiap tubuh yang tidak siap
melindungi diri
Dari rintik menjadi deras
mengguyur tanah
Yang menyeruakkan baunya yang khas
Tiap bunyi langkah kaki yang
tergesa
Beradu keras dengan aspal yang
hitam legam
Sambil merapalkan doa
berkali-kali
Oleh bibir dengan penuh harap
dan cemas
Rambut basahnya yang panjang
dibiarkan tergerai
Nafasnya sedang sesak hampir
putus
Ia berdiri kaku dan hanya
menatap
Pada sekumpulan orang yang
sedang bersedu sedan
Lututnya gemetar namun mulutnya
terkunci rapat
Setiap tepukan semangat di
pundaknya hanyalah sebuah basa basi belaka
Ia tidak ingin siapapun
menghiburnya
Ia hanya ingin kekasihnya hidup
dan berada di sisinya saat ini
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar