Langsung ke konten utama

Mini Gallery #1

Baru aja korek-korek foto di akun FB yang ter-hidden dengan nama akun berinisial TV dan mendapat sesuatu gambar yang ternyata pernah ada. 


Waktu itu jalan-jalan ke GI, terus lihat ada pameran cuma masih belom di publish untuk umum. Apa kita dobrak pintunya aja? #anarkis


Alhasil, cuma bisa lihat dari luar, dari kaca. Ayo tebak, itu lukisan tokoh siapa?


Bukan cuma itu aja, tapi masih banyak loh lukisan yang lain. Nih, lihat...! Sayang, cuma bisa dari depan kaca.


Nggak cuma lukisan, ada juga manekin-nya. Mungkin itu dari sejenis clay.


Lucu kan ada perapian di dalam mall. Jepret dulu ah...


Satu lagi yang mirip. Lihat lampu itu? Mirip kaya di cerita Narnia edisi The Lion, The Witch, and The Wardrobe. Inget kan pas dia lagi di hutan penuh salju?! Lampu itu yang nanti akan bawa putra-putri Adam dan Hawa (sebutan manusia di negeri Narnia) buat balik ke dunia nyata.


Dan kita sekali lagi dibawa ke dunia dongeng, The Nutcracker. Itu loh boneka pemecah buah kenari. Aku baru tahu itu pas nonton film Barbie and The Nutcracker. Cerita tentang Pangeran yang dikutuk jadi boneka pemecah kenari. Ayo, bagian apa yang digunakan buat mecahin kenari? Bagian mulut boneka!


Tebak ini apa? Ini adalah pintu sebuah restoran!!! Ya ampun! Unik banget loh... Sayangnya, belom coba tuh ke restoran itu.


Dan desain tentang segala ke-Mesir-an itu dilengkapi dengan Mummy. Cium baunya seperti apa yah?


Dari Mesir kita ke Cina. Ini hutan bambu-nya.



Tangga narsis yang sangat ekspresif. Diambil dari bawah maupun atas tangga.


Behind the scene... Aku loh fotografernya...

This is me! “So, tell me who are you?!!”


Thanks for visiting this blog. J

ADIOS.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber...

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa...

Jadi Anak Kecil

Sebenarnya kepikiran aja tadi di jalan, enak yah kalau jadi anak kecil. Minta ini itu seenaknya, berasa nggak punya beban kalau orang yang diminta bisa aja kelimpungan buat memenuhi permintaan itu. Tinggal ngambek aja kalau ga dikasih, bisa marah-marah seenaknya, paling ditabok dikit. Bisa merengek dan melakukan kesalahan tanpa benar-benar disalahkan. Enak yah kalau jadi anak kecil yang punya orangtua yang sayang dan care gitu, yang protective dan selalu bisa diajak komunikasi. Enak banget, nggak perlu pusing mikirin besok makan apa, laporan udah selesai atau belum, ketemu rival nyebelin, atau mikirin besok mau pakai baju apa dan godain mas-mas mana lagi. (eh) Jadi anak kecil itu gampang-gampang susah, tinggal minta, tinggal nangis buat nyari perhatian. Buktinya aja baby , pipis, pup, laper, apa-apa semua tinggal nangis. Digigit nyamuk, gatel, nangis. Ga bisa tidur, nangis. Sakit, nangis. Nah, giliran orangtua yang rempong, mengartikan semua ketidakjelasan dari anak kecil. Bi...