Kadang,
emang rada susah kalau punya HP lumayan keren. Apalagi kalau HP-nya bisa GPS...
Waktu
itu pernah, dalam rangka mengantar proposal dalam suatu kegiatan, aku diajak
untuk keliling Jakarta. Sebut saja namanya sopir dan kenek. Jadi aku merasa
terjebak udah mau dibawa kabur sama mereka berdua.
Masalahnya
adalah kalau udah naik mobil dan nggak diajak ngobrol dengan intens, aku
bakalan tidur. Dan kejadian pertama sepanjang perjalanan, hampir aku tidur
terus sementara kenek dan sopir asik ngobrol.
Perjalanan
berikutnya, karena aku dengan pasrahnya ikut lagi dan tentu saja banyak diamnya
di perjalanan aku tidur. Waktu itu pernah nyoba untuk ngobrol, alhasil, kalau
nggak dibohongin, malah dibilang cerewet.
Pernah
juga waktu itu cuma pergi sama sopir lantaran kenek lagi galau dan lagi-lagi
aku merasa terjebak oleh situasi ini. Si sopir bilang kalau sebenarnya ngajak
aku tuh cuma buat minjem HP yang bisa jadi GPS. Jadi yang diperlukan itu
HP-nya, bukan orangnya. Tega jahat parah!
Karena
alasan suka tidur di mobil, aku lebih suka naik motor. Emang sih panas, debu,
tapi paling seru kalau nyelip-nyelip diantara mobil-mobil terus setidaknya
nggak terjebak macet berkepanjangan.
Masih
berharap suatu saat bisa naik motor ninja warna merah menggoda melintasi jalan
Jakarta menuju Bandung dengan kecepatan minimal 100km/jam, pake helm racing warna hitam, jaket kulit
modis+sepatu boot high heels warna hitam dari kulit juga,
mantap! Atau kalau kejauhan, ya udah diajak muter komplek kampus naik ninja
merah tanpa pakai helm, rambut berkibar dan siap menyapa kenalan yang lagi
duduk manis di halte, lambai-lambai tangan, pamer!
Haha...
Rasanya
emang seneng, bisa bergerak sangat cepat (ngebut) di jalan naik motor, selip
sana-selip sini. Merasa, I’m so fast and
you're not! Walau rengekan diajarin naik motor kopling minimal Tiger aja belom kesampean sampai
sekarang, yang jelas orang itu masih utang janji buat ngajarin aku naik motor
kopling gede. Mungkin suatu saat, aku bisa jadi pembalap, mungkin...
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar