“Mesin waktu yang dimiliki manusia adalah ingatan dan mimpi. Jika kita ingin pergi ke masa lalu, kita hanya perlu mengingatnya. Sedangkan jika kita ingin pergi ke masa depan, kita hanya perlu bermimpi.”
Mengutip salah satu pernyataan dari seseorang, saya setuju dengan pendapat itu. Dari dulu orang sering sekali memikirkan bagaimana menemukan mesin waktu untuk memperbaiki masa lalu atau ingin melangkah ke masa depan untuk melihat seperti apa kehidupan setelah hari ini.
Menurut saya, mesin waktu seperti diimajinasikan dalam film kartun Doraemon, bukanlah hal yang perlu untuk dipermasalahkan.
Toh, hari ini ada karena ‘kesalahan’ masa lalu dan masa depan tak mungkin ada tanpa menjalani hari ini.
Kalau begitu dapat kita simpulkan secara langsung bahwa,
“Jalani saja hari ini dengan sebaik-baiknya bila tidak mau menyesal di masa depan dan tidak membuat kesalahan di masa lalu.”
Mengutip pernyataan seseorang lagi,
“Hari besok adalah hari kemarin yang kau khawatirkan.”
Untuk mengerti kata-kata itu, perlu menyita sepersekian waktu saya dan baru saya mengerti. Kalau besok adalah hari yang kita khawatirkan saat hari ini, “Besok gimana yah?” Tapi begitu besok menjadi ‘hari ini’, bukan lagi sesuatu yang kita khawatirkan seperti kemarin karena kita jalani hari ‘besok’ (hari ini sudah berganti mejadi esok hari) saat ini. Kejadian itu berulang lagi. Besok kita khawatir tentang lusa bagaimana dan bagaimana.
Kalau tidak mau menyesal, jalani hari ini sebaik-baiknya. Selama dapat dikatakan hari adalah ‘hari ini’, jalani sebaik-baiknya.
Ada yang bilang juga mengenai kehidupan seseorang. Lahir dan mati, siapa yang dapat memperkirakan. Hanya untuk memperkirakan saja loh. Bisa saja sedetik kemudian setelah anda membaca ini anda meninggal atau bagi ibu hamil, sedetik kemudian anda melahirkan. Maka itu, waktu itu kejam!
Jam kehidupan, diputar sekali dan tak seorangpun tahu kapan kan berhenti. Sadarilah kawan, hidup ini tak berulang, sekarang waktunya yang kau miliki, s’karang waktunya...
Sebuah lagu mengenai kehidupan yang tak pernah bisa diprediksi.
Jadi, masih perlu mesin waktu? Masih perlu khawatir tentang hari esok?
Well, jalani saja hari ini dengan sebaik-baiknya.
Jangan lupa mengucap syukur, setiap hari, bahwa satu hari lagi telah diberi kesempatan untuk bernafas.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar