Mungkin aku udah pernah bilang kalau aku
nggak suka hujan. Aku nggak suka kalau rambutku harus jadi lepek, baju lembab,
jemuran susah kering, dan sepatuku basah kena becek! Yang lebih parah, aku jadi
kena flu dan kalau kena flu itu bisa sampai sebulan! Hidung merah, lecet, kulit
hidung mengelupas, jelek! Oke, aku nggak perlu marah-marah, aku nggak marah...
ini sindrom tahunan yang emang sudah menjadi langganan. Tapi, tetap saja...
Alasan lainnya, entahlah...
Kadang ketika hujan turun, aku seperti
teringat sesuatu. Sesuatu yang lampau, lama, dan hampir usang. Apakah benar
memori bisa usang? Teringatnya hanya samar-samar saja. Dan kalau saat ini
disuruh menceritakan, aku nggak bisa. Aku juga nggak tahu sesuatu itu apa,
hanya saja perasaan itu selalu muncul tiba-tiba ketika hujan turun, saat aku
sedang dalam perjalanan. Perasaan itu menggelitik dan kadang bikin sedih, tapi
aku juga nggak tahu, itu apa.
Padahal aku baru saja berpikir ingin
bersahabat saja dengan cuaca yang mendung misteri begini, sedang berusaha untuk
beradaptasi dengan nyaman pada keadaan yang cukup dingin begini. Seharusnya aku
senang karena tidak ada sengatan matahari yang menggelapkan kulit,
seharusnya...
Tapi ya sudahlah, aku bersyukur kok, meski
belum tahu ada apa dengan musim hujan ini, ada apa dengan perasaan itu, ada apa
dengan cuaca mendung-mendung begini...
Aku tetap bisa tersenyum dan berkata, “Terimakasih
Tuhan.”
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar