Tidak bisa menahan diri dari menulis, sebab kemarin adalah suatu fenomena yang menyenangkan.
Ceritanya Anastasia dan aku sedang menikmati hari dimana kami sama-sama memiliki waktu luang untuk kami manfaatkan sebaik-baiknya sebagai mahasiswa Ganesa yang kece badai, nonton!
Oke, kami bukan orang-orang nerdy yang study oriented banget, jadilah kami legoh-legoh tanpa melanggar aturan. Awalnya mau beli sepatu, tujuan pertama Donatello yang katanya sepatunya mahal tapi ternyata cukup terjangkau harganya dengan sepatu yang modelnya sudah cocok di hati. Lanjut mau makan siang, kita bosan dengan jajanan kampus karena menunya biasa tapi mahal. Akhirnya, kami memutuskan ke one stop shopping di Mall BIP. We had a long chat after lunch sampai perut blurpy banget.
Sebenarnya aku memang mau nonton, akhirnya aku ajak Anas ini. Menurut aku, dari naluri aku berkata Anas juga mau. Jadi kami menuju cinema XXI itu. Harganya murah, ternyata hanya Rp 30.000/person. Diantara dua pilihan film, Lights Out dan Machine Resurrection, masih dalam naluri aku, Anas lebih suka nonton Lights Out yang genre filmnya horror dibanding action. *glek*
Aku udah tahu BANGET dengan PASTI apa yang akan terjadi ketika film diputar…
SEPANJANG FILM AKU TERIAK HISTERIS!
Dan bisa dibayangkan apa yang dilakukan Anastasia, adikku yang SUPER imut itu?
KETAWA!
Dan mbak-mbak di kanan aku, (Anas duduk paling pojok), sampe ngomel, “Kenapa sih ketawa? Orang serem kok dia malah ketawa?! Ssshhhh…!!! Sssssshhhhh….!!!”
Aku antara mau merespon Anas yang ketawa pas setannya keluar, sama menanggapi mbak-mbak yang ngedumel di kanan aku, atau fokus ke film yang musiknya Bam Bum Bim Bom ini. Oh my, this is so s*cks. Lengkap sudah…
Tangan aku pegel karena narik jaket yang aku pakai buat menutup muka, terus tenggorokan aku juga sakit karena teriak-teriak nggak keruan, ditambah dua roti benyek karena aku remes kuat-kuat. Mantap!
So imagine that situation was very pffftt.
Tapi, dari semua itu, jujur seneng banget lihat Anas ketawa karena lihat aku parno nggak jelas, dan kami benar-benar menikmati waktu bersama.
Oh iya, ada acara kami ke Gramedia dan Anas menemukan benda unik untuk dibeli kemudian…
Yang tadinya aku mau refreshing setelah sepanjang minggu belajar, jadi malah makin stress… PFFTTT yang kedua.
Sekian cerita absurd ini.
ADIOS.
Ceritanya Anastasia dan aku sedang menikmati hari dimana kami sama-sama memiliki waktu luang untuk kami manfaatkan sebaik-baiknya sebagai mahasiswa Ganesa yang kece badai, nonton!
Oke, kami bukan orang-orang nerdy yang study oriented banget, jadilah kami legoh-legoh tanpa melanggar aturan. Awalnya mau beli sepatu, tujuan pertama Donatello yang katanya sepatunya mahal tapi ternyata cukup terjangkau harganya dengan sepatu yang modelnya sudah cocok di hati. Lanjut mau makan siang, kita bosan dengan jajanan kampus karena menunya biasa tapi mahal. Akhirnya, kami memutuskan ke one stop shopping di Mall BIP. We had a long chat after lunch sampai perut blurpy banget.
Sebenarnya aku memang mau nonton, akhirnya aku ajak Anas ini. Menurut aku, dari naluri aku berkata Anas juga mau. Jadi kami menuju cinema XXI itu. Harganya murah, ternyata hanya Rp 30.000/person. Diantara dua pilihan film, Lights Out dan Machine Resurrection, masih dalam naluri aku, Anas lebih suka nonton Lights Out yang genre filmnya horror dibanding action. *glek*
Aku udah tahu BANGET dengan PASTI apa yang akan terjadi ketika film diputar…
SEPANJANG FILM AKU TERIAK HISTERIS!
Dan bisa dibayangkan apa yang dilakukan Anastasia, adikku yang SUPER imut itu?
KETAWA!
Dan mbak-mbak di kanan aku, (Anas duduk paling pojok), sampe ngomel, “Kenapa sih ketawa? Orang serem kok dia malah ketawa?! Ssshhhh…!!! Sssssshhhhh….!!!”
Aku antara mau merespon Anas yang ketawa pas setannya keluar, sama menanggapi mbak-mbak yang ngedumel di kanan aku, atau fokus ke film yang musiknya Bam Bum Bim Bom ini. Oh my, this is so s*cks. Lengkap sudah…
Tangan aku pegel karena narik jaket yang aku pakai buat menutup muka, terus tenggorokan aku juga sakit karena teriak-teriak nggak keruan, ditambah dua roti benyek karena aku remes kuat-kuat. Mantap!
So imagine that situation was very pffftt.
Tapi, dari semua itu, jujur seneng banget lihat Anas ketawa karena lihat aku parno nggak jelas, dan kami benar-benar menikmati waktu bersama.
Oh iya, ada acara kami ke Gramedia dan Anas menemukan benda unik untuk dibeli kemudian…
Yang tadinya aku mau refreshing setelah sepanjang minggu belajar, jadi malah makin stress… PFFTTT yang kedua.
Sekian cerita absurd ini.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar