Kisah ini terinspirasi dari
kata-kata seseorang,
“Kalau sudah tua
nanti dan pipi saya sudah kempot, saya mau saya dan istri saya saling
berciuman. Saya sangat bertanya-tanya bagaimana rasanya!”
Jadi, karena statement itu, aku jadi berimajinasi.
Aku juga mau suatu saat nanti ciuman sama suami kalau udah pipinya kempot,
giginya ompong semua, ketika rambut warnanya putih semua karena uban.
Jadi ngebayangin bahwa saat
tua nanti, ketika udah jompo, jalannya udah kepayahan, tapi kita masih jalan
gandengan berdua, sebagai suami istri... so
sweet.
Pernah lihat waktu di kereta,
pasangan tante-om yang sudah paruh baya, masih gandengan duduk berdua di kereta
yang tidak terlalu padat. Masih ngobrol mesra dan betapa sang suami melihat
istrinya penuh cinta. Saling melempar senyum...
Dibandingkan...
Pernah ada pasangan suami
istri muda jalan di mall, yang ada mereka berantem di depan khayalak ramai
sambil narik-narik putri kecilnya yang kebingungan apa yang sedang terjadi
antara mama papa mereka karena nggak ngerti. Alhasil, sang anak nangis, mamanya
makin bentak-bentak anaknya, sementara sang suami balik marah ke istrinya.
Wow...
Kembali lagi ke pipi kempot,
aku cuma bertanya-tanya, apakah saat tua nanti, pipi aku bakalan kempot? Melihat
kondisi ke-mule-an saat ini...
Pernah aku berpikir untuk
kurusin pipi dengan cara operasi plastik (sindrom korea) tapi niat itu segera
diurungkan lantaran keinget bahwa sejarah ‘Mule’ itu sangat memorial banget deh
dan mule itu memang jadi berguna suatu saat-nanti...
Dan please, kalau kamu tahu aku yang mana dan kebetulan ketemu aku di
jalan setelah membaca tulisan ini, jangan pandangi pipi aku lebih dari 3 detik
dalam jarak kurang dari 3 meter!
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar