Dia harus eksis. Kali
ini dia udah berjasa karena nggak rewel. Sebenarnya dia kemudian menjadi
kalian.
Oke, sebut saja mereka
Laptop dan HP.
Kalian berdua keceh
banget. Kalian setidaknya selain berjasa juga nggak malu-maluin aku di tempat
publik, nemenin aku disaat butuh buat ditemenin.
Kalian nggak diem aja,
kalian hidup dan berhasil beberapa kali mengusir kegalauan hati (hah, bahasa
macam apa ini).
Contohnya, waktu di
kelas, Laptop.. kamu berhasil hidup selama dua jam mata kuliah dengan batere-mu
yang sudah beberapa tahun menemani dirimu itu. Kamu berhasil, Nak, kamu
berhasil. Aku bangga mempunyai kamu! Saat itu kamu tidak berteriak, “LOW BAT!
LOW BAT!”
Kali ini ketika
terjebak dalam kampus asing, kamu juga berhasil melahirkan dua ide sekaligus
dan menemani aku menyusun ide itu hingga membentuk rangkaian cerita asik dan
syahdu.
Aku cukup puas dengan
kinerjamu itu Nak.
Lanjut ke HP, yang
dari pagi nyawanya tinggal satu tapi nggak rewel-rewel juga minta “Mi-mi cu-cu”
(baca: minum susu, artinya di-cas). Padahal banyak banget pesen yang harus kamu
terima buat disampaikan ke aku dan beberapa gelombang suara yang harus kamu
ubah jadi nada-nada suara yang mengalun jernih di telingaku. Makasih, kamu tahu
banget kalau aku lagi butuh kamu dan kamu siap meng-cover kesibukan aku dengan cara, BERTAHAN HIDUP.
Akhirnya, ketika
malam, aku tahu kamu udah capek banget. Kamu terlelap. Aku nggak marah, itu
udah jam kamu tidur. Kamu emang udah terlalu bekerja keras hari ini.
Laptop... HP...
makasih buat perjuangan dan pengertian kamu selama tadi. Aku akan menjaga
kalian baik-baik agar tidak terjatuh dan terluka, setidaknya tidak di tanganku.
Terimakasih yah.
Tertanda, pemilikmu
yang keceh.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar