Langsung ke konten utama

NOAH

Bicara soal grup band NOAH yang terkenal dan melejit karena suatu kasus itu, saya rasa ini cukup membanggakan. Salah seorang personil yang ‘jatuh’ namun atas dukungan teman-temannya yang tidak risih dengan status vokalisnya sebagai ‘mantan-tersangka’ tidak menyurutkan langkah mereka untuk tetap berkarya di kancah permusikan, malah semakin terkenal dan tetap dapat diterima oleh masyarakat. Saya rasa jumlah fans grup band NOAH ini malah bertambah.
Kata NOAH diambil dari nabi Nuh. Sejarah mengenai nabi Nuh ini cukup fenomenal. Bayangkan, Nuh dianggap orang gila karena mendirikan bahtera besar diatas gunung, di mana airnya? Orang-orang yang melihat tindakan Nuh ini tentulah mencemooh. Tapi Nuh tetap mengerjakan apa yang TUHAN-nya katakan. Buat ini, buat itu, lakukan ini, lakukan itu. Dan dia tetap taat dan tak menganggap itu suatu hal yang konyol karena toh ia percaya dan melakukannya juga. Semua itu dipersiapkan Nuh untuk menghadapi air bah yang benar-benar melanda dan menutupi bumi. Hanya dia dan semua yang berada di bahtera itu yang selamat.
Kisah Nuh ini bisa kita ambil sedikit pelajaran bahwa ketaatan yang ia lakukan dan kepercayaan akan sesuatu yang pasti walau belum terlihat dengan mata biologis ini. Apa yang Nuh kerjakan adalah bagian dari persiapan menghadapi sesuatu. Tentu saja, setiap kali berperang, seorang prajurit haruslah mempersiapkan diri, berlatih maupun perlengkapan yang lengkap. Semua itu untuk menghadapi apa yang akan terjadi, apa yang AKAN terjadi di sini tentu saja belum terjadi, belum dirasakan, namun yang selanjutnya dihadapi dengan persiapan.
Beberapa waktu lalu ketika Jakarta dibuat geger oleh karena banjir yang cukup besar singgah di ibukota Indonesia ini menjadi sorotan dalam negeri maupun luar negeri. Sejujurnya, saya tak khawatirkan itu akan menjadi air bah, sebab saya selalu teringat tentang pelangi, janji bahwa TUHAN tidak akan lagi menurunkan air bah menutupi bumi.
Sekian perenungan yang saya ulas dari apa yang pernah saya dapatkan di suatu tempat di suatu perkumpulan kecil yang terpencil.
ADIOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa

Pasar TB

Ini pengalaman yang lain lagi. Jadi sesuai dengan judulnya yaitu pasar TB, aku bersama mama pergi ke pasar TB. Kenapa yah nama pasarnya TB, kenapa nggak BT atau BB? Mungkin TB itu singkatan dari Toko Bangunan, karena banyak toko bahan bangunan di sekitar sini. Kalau BT, nanti pada marah-marah semua pedagangnya. Kalau BB, ugh, bau badan tuh, bisa pada pingsan deh. Pengalaman ke pasar sih biasa-biasa aja. Liat pedagang-pembeli, jual-beli, bayar-kembali, ada barang ada harga. Yang nggak enaknya sih ke pasar itu, yang bawa barang belanjaan aku. Ugh, berat. Soalnya aku kan masih muda nih, masih kuat. Kan kasian mama mesti bawa barang belanjaan. Biasanya di pasar tradisional kaya gini kan tawar menawar. Yang aku heran lihat mama belanja itu, mama jarang nawar barang, bahkan hampir nggak pernah kali tuh. Alhasil, mama sering dikasih barang lebih, bonus, bahkan diskon tanpa diminta. Wah, enak juga kali yah. Eit, tunggu dulu. Namanya juga pasar. Ini hanya sekedar permainan dan