Aku menatap aku dalam diriku yang
diam dan membisu
Tiada kata yang sanggup getarkan
setiap hati yang sudah membeku
Menatap ke dalam bola mata yang
sudah kaku
Lagi, mungkin mulutku sudah gagu
Bisa jadi tidak ada lagi
harmonisasi diantara mata dan bibir
Karena kerap kali mata melihat
kata-kata mencibir
Dan tiap pribadi yang tidak terelak
untuk merasa tersindir
Hingga tiap mata bertemu mata hanya
ada getir
Dimana ditemukan kembali jendela
hati
Ketika terdengar pekikan yang
merintih
Setiap dibalik pintu tiap malam
hanya menanti
Dimana akhirnya dapat kutemui
pribadi yang sejati
Dalam tiap-tiap raut yang
terpandang
Tak ada lagi nada-nada mesra
disenandung
Mungkin langit-langit yang sudah
mendung
Menambah raut-raut wajah menjadi
murung
Akankah hari demi hari masih bisa
dijalani
Ketika hidup serasa terbelit lilit
tanpa ditemani
Bisakah ada hari yang mampu dikatakan
hari ini
Tuk bebas lepas setitik saja
kemerdekaan badani
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar