Akulah angin yang berbisik perlahan…
TUHAN alangkah dingin…
Aku tiada rasakan kehangatan dalam gelap temaram ruang-ruang durjana ini
Hanya takut namun terlanjur
Aku paksakan keringat membara …tetap saja dingin
Ah…dalam dada yang tersesak aku menjerit..
Sudah hilangkah “hangat cintaMU?”
Aku merindukan kasihMU yang kudapat kasih yang menghujam
Mulutku bernyanyi dalam paduan suara surgawi..hatiku melirik lubang dosa yang tersembunyi
Sampai kuhingar bingarkan suara menembus langitMU
Seolah ENGKAU diam memandangku dengan rasa yang berkecamuk
Antara murka dan cinta, antara senyum dan amarah.
TUHAN….ENGKAU tau aku ada
Aku bukanlah pujangga yang lihai berkata
Aku hanya seorang lelaki
Yang terlahir dari mata air bening…
TUHAN alangkah dingin…
Aku tiada rasakan kehangatan dalam gelap temaram ruang-ruang durjana ini
Hanya takut namun terlanjur
Aku paksakan keringat membara …tetap saja dingin
Ah…dalam dada yang tersesak aku menjerit..
Sudah hilangkah “hangat cintaMU?”
Aku merindukan kasihMU yang kudapat kasih yang menghujam
Mulutku bernyanyi dalam paduan suara surgawi..hatiku melirik lubang dosa yang tersembunyi
Sampai kuhingar bingarkan suara menembus langitMU
Seolah ENGKAU diam memandangku dengan rasa yang berkecamuk
Antara murka dan cinta, antara senyum dan amarah.
TUHAN….ENGKAU tau aku ada
Aku bukanlah pujangga yang lihai berkata
Aku hanya seorang lelaki
Yang terlahir dari mata air bening…
Komentar
Posting Komentar