Mungkin aku akan tutup telinga kalau denger orang marah-marah, pura-pura tak dengar, terlihat seperti orang tuli,atau kuhitung sampai tiga, kalau tidak berhenti, akan aku tinggal. Bukan karena apa-apa, hanya saja gangguan pada telinga yang sensitivitasnya seperti itu, membuat pekak telinga aku kalau mendengar nada-nada tak keruan, lengkingan tinggi, atau traumatis pada suara-suara keras. Pasalnya pernah ada riwayat ketidaksehatan telinga di rumah sakit. Tapi entah mengapa, untuk orang yang satu ini, jangankan melihat dia marah langsung, membayangkan dia marah saja, aku sudah sedih. Kukatakan ini jujur dari hati. Aku ingat bagaimana dia akan berkata dengan desahan kecil dan suaranya yang berat, terdengar kelelahan, “Aku capek Le.” Peluhnya mengalir dan urat-urat kepalanya akan menonjol dengan jelas ketika ia marah. Mukanya yang sudah lelah, berwarna kecoklatan itu, dengan mata yang sudah sayu, namun tak terlelap...Aku bahkan seperti bisa merasakan bagaimana tekanan hembusan n...