Saya pernah membaca sebuah buku yang judulnya “Kreatif sampai Mati”. Simple, cover -nya sederhana, tapi begitu melihat bagian dalamnya, menarik. Bukan sekedar novel yang isinya tulisan semua, bukan juga seperti komik-komik anime , tapi perpaduan keduanya membuat saya membacanya sampai habis. Ada dalam satu bab membahas mengenai lambang Transjakarta yang berupa elang bondol membawa tiga biji salak. Dikritik habis-habisan disana dengan lucunya tapi bukan sekedar itu, penulis memberi solusi lain mengenai lambang Transjakarta yang membosankan menjadi lebih menarik dan sedap dipandang sejauh mata memandang adanya bus Tranjakarta itu melaju, elang bondol kekar mengangkat biji salak seperti super hero, mungkin mengartikan bus yang kokoh dan dapat mengangkut penumpang kemudian mengantarkannya secepat elang terbang sampai pemberhentian berikutnya. Bicara soal burung, baru saja hari ini saya diajak menemukan sebuah sajak yang bagus seputar burung. Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan ...