Langsung ke konten utama

Air Minum Mineral Bagus

Kalian tahu kalau meminum air mineral setiap hari itu baik? Mengapa? Karena air mineral mengandung ion-ion logam yang baik untuk tubuh, dengan kadar yang tepat tentu saja.

Logam yang dimaksud di sini itu bukan seperti emas, besi, perak, baja, seperti yang kita bayangkan.
Kamu tahu garam dapur? Sesungguhnya unsur penyusunnya itu mengandung logam, yaitu logam Na+.

Natrium, kalium, mangan, besi, magnesium, dan lain sebagainya berperan sebagai elektrolit. Ada yang berfungsi mengalirkan oksigen di dalam darah, ada yang berfungsi dalam pembentukan tulang, menjaga pH tubuh, menjaga agar tubuh tidak kekurangan cairan, dan masih banyak lagi.

Tapi ingat, dengan catatan sesuai kadar, bukan air ledeng yang dimasak aja terus bilangnya mengandung logam. Salah pengertian loh. Logam-logam berat seperti timbal, arsen, merkuri, itu tidak boleh dikonsumsi, sekecil apapun kadarnya. Makanya, air ledeng yang dimasak itu tidak menjamin kualitasnya. Apalagi air jaman ini sudah banyak yang tercemar oleh limbah pabrik dan polusi udara. Harus hati-hati banget!

Maka itu, untuk pemenuhan mineral-mineral ini dalam tubuh, penting bagi kita meminum air mineral yang sudah melewati standar mutu dan dipercaya.

Bingung belinya di mana? Jauh? Mahal?

Eits, nanti dulu. Kamu tinggal angkat telepon kamu dan pesan saja di PADANG BELANTARA DRINKS.
Akan diantar (dalam wilayah jangkauan) dan harganya, boleh cek di pasaran, PADANG BELANTARA DRINKS yang pasti unggul deh.

Segera Hubungi PADANG BELANTARA DRINKS
Diantar ke rumah Konsumen dengan baik

Adanya info bagi Konsumen
Siap mengantar


Kami siap melayani




ADIOS


Komentar

  1. Air adalah sumber terpenting dalam kehidupan manusia. Menjadi salah satu unsur yang membantu metabolisme dalam tubuh manusia. Air yang dikonsumsi untuk tubuh harus benar benar diperhatikan kandungan dan kebersihannya. Pilihlah air yang berkualitas!!
    Visit www.kangenwateralam.com untuk solusi tertepat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber...

Jadi Anak Kecil

Sebenarnya kepikiran aja tadi di jalan, enak yah kalau jadi anak kecil. Minta ini itu seenaknya, berasa nggak punya beban kalau orang yang diminta bisa aja kelimpungan buat memenuhi permintaan itu. Tinggal ngambek aja kalau ga dikasih, bisa marah-marah seenaknya, paling ditabok dikit. Bisa merengek dan melakukan kesalahan tanpa benar-benar disalahkan. Enak yah kalau jadi anak kecil yang punya orangtua yang sayang dan care gitu, yang protective dan selalu bisa diajak komunikasi. Enak banget, nggak perlu pusing mikirin besok makan apa, laporan udah selesai atau belum, ketemu rival nyebelin, atau mikirin besok mau pakai baju apa dan godain mas-mas mana lagi. (eh) Jadi anak kecil itu gampang-gampang susah, tinggal minta, tinggal nangis buat nyari perhatian. Buktinya aja baby , pipis, pup, laper, apa-apa semua tinggal nangis. Digigit nyamuk, gatel, nangis. Ga bisa tidur, nangis. Sakit, nangis. Nah, giliran orangtua yang rempong, mengartikan semua ketidakjelasan dari anak kecil. Bi...

Mengeluh

Seandainya aku punya kesempatan untuk memilih untuk mengeluh, pasti aku akan mengeluh terus. Sayangnya, aku nggak pernah dikasih pilihan untuk mengeluh, malahan aku digenjot untuk selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur dalam segala keadaan. Dan itu sangat MENYENANGKAN! Setiap orang selalu ingin mengeluh, boleh mengeluh. Hampir tiap hari aku bisa dengar orang  lain mengeluh. “Aduh capek.” “Aduh ujian tadi nggak bisa L ” “Aduh! Nggak ngerti pelajarannya...”  “Aduh, badan sakit.” Dan segala macam aduh dan aduh dan aduh. Sepertinya mengeluh itu enak. Aku yakin, sekali dua kali pasti ada kata aduh terlontar dari bibirku, tapi untuk full   mencurahkan segala keluh kesah, mulut ini seperti dibekap. “DIAM KAMU!” Waktu itu pernah jalan jauh, tentulah capek dan spontan aku bilang, “Aduh, capek.” Langsung saja pernyataan itu ditanggapi dengan tegas, “Jangan ngeluh!” Pernah aku bilang, “Aduh, nggak ngerti pelajaran ini.” Dan orang akan menatap dengan ta...