Hari ini bisa jadi hari kemarin,
karena esok bisa jadi hari ini…
Lucu, dari sebegitu banyaknya aku berinteraksi dengan orang lain,
entah mengapa belum banyak juga yang bisa kupahami sebagai suatu pola. Sebenarnya
apa yang ingin dilakukan?
Entahkah setiap pribadi ingin dimengerti karena kadang pun diriku
sendiri ingin bisa dimengerti tapi nggak punya kesempatan lagi di akhir ini,
dan aku bersyukur karena itu.
Sampai saat ini, ketika blog ini sepi, aku sadar bahwa waktu tak
banyak lagi untuk mengetik bagi diriku sendiri, untuk sedikit merenungkan
bagaimana kebaikan BAPA, karena terlalu sibuk mengurusi pribadi lepas pribadi
yang sebenarnya tidak pernah minta dan tidak mau aku urusin.
Terlepas dari soal jabatan atau tidak, aku peduli karena mereka
berharga di mata DIA. Lalu apakah ada salahnya?
Aku pernah bilang pada diriku
sendiri untuk berhenti peduli, tapi nggak bisa. Seolah berhenti peduli artinya
merelakan orang itu untuk berjalan sendiri, seolah meninggalkan mereka dan
menjadi sesosok pribadi kejam, dan aku belum mampu untuk melakukan hal itu,
belum…
Ada sebuah kalimat yang mengatakan, “Orang yang kamu sayangi adalah orang yang paling sering menyakiti
kamu.”
Seems it is true, but…
Aku juga ingat bahwa ketekunan mengalahkan banyak hal, bahkan hal yang
terlihat mustahil.
Baiklah, aku tetap melakukan ini, dengan atau tanpa…
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar