Jadi ceritanya
setelah gagal beberapa kali membuat cheese cake tanpa oven, toleransi akhir
sebagai ajang coba-coba di rumah dihentikan (untuk sementara waktu sampai oven
yang dijanjikan akan diberikan padaku), akhirnya ganti haluan menuju masakan
panas, kalau bahasa kerennya hot kitchen.
Sekedar berlagak keren, istilah ini juga baru tahu dari sepupu yang kuliah di
perhotelan Universitas Trisakti dimana ada sesi masak-masaknya.
Hasil cheese
cake pertama sampai ketiga:
Percobaan ketiga
nggak tau fotonya ke mana.
Percobaan pertama
terlalu keras karena pakai pop-cake. Padahal rasanya enak.
Percobaan kedua
kurang berasa cheese cake dan hancur-hancur.
Percobaan ketiga
terlalu asam karena kebanyakan lemon.
Akhirnya membuat
pudding roti yang resepnya dapat dari dosen, beserta fla-nya:
Walaupun
warnanya agak serem, ini ‘kue’ paling enak yang pernah aku bikin, kata yang
makan sih, Cuma agak pahit karena kopinya pakai kopi hitam tanpa saring, jadi
sama ampas-ampasnya. Haha…
Ini bukan kue
sus bikinan sendiri, tapi ini special, soalnya yang ngasih juga beda, calon
mertua… haha… sebagai balasan (mungkin) udah merasakan cheese cake percobaan
kedua yang katanya sih enak, serius? Atau supaya aku nggak sedih aja?
Sekian dulu yah
pamer foto makanannya.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar