Langsung ke konten utama

About Notes

Mungkin ada sebagian orang yang akan komentar (lagi) tentang apa yang akan aku tulis saat ini. Oke, mungkin aku terlalu expose tentang kehidupan pribadi aku lagi, tapi seturut tema besar blog ini bahwa aku memang akan ­share­ tentang pengalaman aku sendiri maupun pengalaman orang lain yang singgah ditelingaku, yowes, jadi aku post aja deh.
Kalau ditanya hadiah apa yang bisa membuat kamu senang, mungkin jawabannya mobil mewah, rumah gedong, perhiasan super mahal, atau seikat bunga dan kartu ucapan manis, dinner romantis, mungkin…
Aku?
Nggak tahu nih, aku aneh, rasanya memang ada keanehan didiri aku sendiri…

Suatu hari ada seorang yang memberikan ini:

Dengan pesan ini:

Sejujurnya agak kaget, ini kan hal yang sederhana, siapapun bisa ngasih. Iya, siapapun bisa kasih, toh ini bukan barang yang mahal. Tapi pesan yang disampaikan pada aku itu loh
Sedikit, kecil sih, tapi punya makna yang (agak) dalam. Soalnya orang yang ngasih, tahu bahwa memang kesukaan aku yah menulis dan cerita panjang lebar (kalau nggak mau disebut ceriwis). Sejujurnya, setiap kali baca isi Notes yang (sebenarnya) aku juga yang tulis, tetap aja isinya buat aku sedikit, sedikit doang kok, menitikkan air mata. Kenapa? Karena isinya tentang harapan (bukan sekedar mimpi) sekelompok orang (termasuk aku) dan bagaimana membangun harapan itu menjadi sesuatu yang real. Ibaratnya seperti panjat tebing yang perlu kerjasama dan tali yang menopang tubuh itu disebut harapan. Harapan itu nggak boleh putus, kalau putus dan jatuh ke dasar tebing akan mati. Puncak dari tebing nggak pernah tahu sampai kapan akan bisa diraih, mungkin lima meter lagi, atau seratus meter lagi… Yang penting kewaspadaan menjaga ‘tali’ harapan itu, bagaimana fokus pada jarak ke puncak, bukan melulu melihat seberapa jauh sudah memanjat, soalnya bakalan ngeri sendiri kan kalau lihat jarak yang jauh dari permukaan tanah, terus bakalan ngeluh karena merasa sudah jauh memanjat tapi nggak sampai-sampai. Yah, ini sedikit filosofi aku sendiri sih. Eh, jadi ngelantur panjang ke sini, padahal mau ceritain tentang Notes kece ini soalnya orang yang ngasih juga kece. *hug*
Nah, kesimpulan yang bisa diambil sebenarnya bukan seberapa besar nominal harga barangnya sih, tapi ketulusan dan perhatian dari hal-hal kecil yang bisa menggugah hati, aku rasa itu yang bikin sesuatu itu berharga dan punya nilai lebih. That’s all.
ADIOS.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber...

Lagu Penuntun Malam (yang Dingin) #4

Malem ini dingin banget dan saya kedinginan, bukan maksud ambigu yang lain loh, cuma emang tubuh menggigil. Mungkin karena hujan terus sepanjang hari, mungkin juga karena tubuh yang lagi nggak fit. Bukti kedinginan ( lebay ): Udah pake syal, selimut, sweater ... dan oh, kaos kaki juga. Tapi di malam yang dingin ini ditemani lagu-lagu yang sedikit banyak menghibur. You’ll Be in My Heart-Phill Collins ost. Tarzan (Disney) Come stop your crying It will be all right Just take my hand Hold it tight I will protect you from all around you I will be here Don't you cry For one so small, you seem so strong My arms will hold you, keep you safe and warm This bond between us Can't be broken I will be here Don't you cry 'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart From this day on Now and forever more You'll be in my heart No matter what they say You'll be here in my heart, always Why can't they understand the wa...

Jadi Anak Kecil

Sebenarnya kepikiran aja tadi di jalan, enak yah kalau jadi anak kecil. Minta ini itu seenaknya, berasa nggak punya beban kalau orang yang diminta bisa aja kelimpungan buat memenuhi permintaan itu. Tinggal ngambek aja kalau ga dikasih, bisa marah-marah seenaknya, paling ditabok dikit. Bisa merengek dan melakukan kesalahan tanpa benar-benar disalahkan. Enak yah kalau jadi anak kecil yang punya orangtua yang sayang dan care gitu, yang protective dan selalu bisa diajak komunikasi. Enak banget, nggak perlu pusing mikirin besok makan apa, laporan udah selesai atau belum, ketemu rival nyebelin, atau mikirin besok mau pakai baju apa dan godain mas-mas mana lagi. (eh) Jadi anak kecil itu gampang-gampang susah, tinggal minta, tinggal nangis buat nyari perhatian. Buktinya aja baby , pipis, pup, laper, apa-apa semua tinggal nangis. Digigit nyamuk, gatel, nangis. Ga bisa tidur, nangis. Sakit, nangis. Nah, giliran orangtua yang rempong, mengartikan semua ketidakjelasan dari anak kecil. Bi...