Satu lagi keunikan dari
mama saya. Jadi ceritanya kita lagi pergi nih ke mall tapi bentuknya bukan elite kaya mall di pusat kota Jakarta,
tapi cukup adem dan tertata. Nah, sudah dari minggu lalu, saya minta sepatu
kets, buat kuliah, tapi mama belum beliin juga. Jadi hari ini, kita pergi ke
mall itu lagi. Pas lagi jalan dan lihat ada sepatu kets tapi model high heels, dengan asalnya saya nunjuk
dan bilang, “Saya beli yang itu aja Ma sepatunya.” Terus apa jawaban mama?
“Boleh. Nanti kamu
pakai ke kampus yah.”
“Yang bener Ma?” saya
masih setengah bercanda soalnya mama bisa aja kan juga asal jawab.
“Bener. Coba tanya
ukuran sama harganya berapa.”
Karena saya sebenarnya
asal tapi pandangan pertama mata memang suka sama keunikan sepatu itu,
berlanjutlah transaksi itu hingga akhirnya yah beneran terbeli sepatu itu.
Yang unik di sini
adalah mama saya mengijinkan saya membeli sepatu type modis selayaknya cewek
dibanding type ‘normal’ selayaknya mahasiswa ke kampus, yaitu sepatu kets TANPA
hak tinggi.
Sampai di rumah masih
dibilang, “Kamu tuh jadi orang yah PD aja, kalau ke kampus yah nggak apa-apa
pakai sepatu itu.”
Aku cengo, “Saya mah PD
banget Ma, cuma nggak ah pakai itu ke kampus, nggak mau mejeng.”
Lagipula, mau diliatin
siapa? Gebetan nggak ada, nggak ada yang menarik, kecuali om-om yang beda
umurnya sepuluh tahun ke atas. Iya, saya suka yang tua-tua (nggak nyambung).
Yah, pokoknya, kampus itu bukan buat mejeng, tampil sedikit tidak rapi (dalam
pengertian saya itu normal) adalah cara saya bergaya di kampus. Kalau sisi
feminism-nya…sisi kehidupan saya yang lain, bukan di kampus, hehe. (Foto sepatu
tidak bisa saya tampilkan karena alasan privasi).
hahahha...
BalasHapus