Untuk pemimpin biduan.
Untuk Yedutun. Mazmur Daud. Pikirku: "Aku hendak menjaga diri, supaya
jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang
selama orang fasik masih ada di depanku."
|
Aku kelu, aku diam,
aku membisu, aku jauh dari hal yang baik; tetapi penderitaanku makin berat.
|
Hatiku bergejolak
dalam diriku, menyala seperti api, ketika aku berkeluh kesah; aku berbicara
dengan lidahku:
|
"Ya TUHAN,
beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui
betapa fananya aku!
|
Sungguh, hanya
beberapa telempap saja Kautentukan umurku; bagi-Mu hidupku seperti sesuatu
yang hampa. Ya, setiap manusia hanyalah kesia-siaan! Sela
|
Ia hanyalah bayangan
yang berlalu! Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun, tetapi tidak
tahu, siapa yang meraupnya nanti.
|
Dan sekarang, apakah
yang kunanti-nantikan, ya Tuhan? Kepada-Mulah aku berharap.
|
Lepaskanlah aku dari
segala pelanggaranku, jangan jadikan aku celaan orang bebal!
|
Aku kelu, tidak kubuka
mulutku, sebab Engkau sendirilah yang bertindak.
|
Hindarkanlah aku dari
pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.
|
Engkau menghajar
seseorang dengan hukuman karena kesalahannya, dan menghancurkan keelokannya
sama seperti gegat; sesungguhnya, setiap manusia adalah kesia-siaan belaka.
Sela
|
Dengarkanlah doaku, ya
TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam
diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti
semua nenek moyangku.
|
Alihkanlah
pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak
ada lagi!"
|
Psalm 39
bagus nich blog nya rohani ^_^,,,
BalasHapushttp://sansancake.blogspot.com/2014/03/pelanggan-baru-san-san-cake.html
BalasHapus