Wahai maut, mengapakah kau begitu angkuh?
Menganggap semua yang ada di bumi ini akan kau telan
Betapa menyakitkan dirimu dengan racun diujung sengatmu
Masihkah kau dapat berkata, “Aku paling berkuasa”?
Wahai maut, mengapa kau begitu kejam?
Merenggut semua kebahagiaan mahkluk di bumi
Menelannya bulat-bulat tanpa sisa
Dan bekerja tanpa ampun dan belas kasih
Wahai maut, ke mana kau boyong semua yang terkasih?
Kau merasa semua takut padamu, segan padamu
Tapi masih ada suatu kumpulan kecil
Sepucuk keberanian untuk menantangmu
Wahai maut, sampai kapankah kau jalankan tangan besimu?
Bilamanakah kau lelah bermain-main dengan makhluk di bumi
Melepaskan satu persatu ‘barang mainanmu’
Kepada suatu keabadian yang tak bisa kau sentuh
Komentar
Posting Komentar